Cuaca Buruk, Kapal-Kapal di Perairan NTT Masih Tak Bisa Berlayar
Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengingatkan potensi gelombang tingg
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengingatkan potensi gelombang tinggi berkisar 1,25-2,5 meter di perairan Pulau Komodo, Rinca dan sekitarnya mulai Senin (1/1/2019) hingga Jumat (4/1/2019).
Kecepatan angin diperkirakan cukup tinggi mencapai 8-20 knots.
Melihat kondisi tersebut, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan surat himbauan agar kapal-kapal menunda keberangkatan.
"Dalam rangka menjamin keselamatan pelayaran, maka kapal-kapal yang berlayar di perairan Flores (perairan Komodo dan sekitarnya) ditunda keberangkatannya sampai batas waktu yang belum ditentukan dan kondisi cuaca telah membaik atau normal," kata Kepala KUP Pelabuhan Kelas II Labuan Bajo, Iwan Sumantri.
Baca: Tunjuk-tunjuk Fadli Zon Saat Debat, Jokomania Immanuel Ebenezer Geram hingga Singgung Raja Hoaks
Baca: Disinggung Soal Meriam Bellina, Hotman Paris Tutup Kuping Lalu Emosi ke Co-hostnya: Dia Mau Nyindir
Kendati demikian, kondisi itu tidak memengaruhi transportasi antarpulau. Kapal cepat Express Bahari rute Kupang-Rote dan Kapal Cepat Express Cantika rute Kupang-Sabu tetap beroperasi pada Rabu pagi.
PT ASDP Indonesia Fery Cabang Kupang tetap beroperasi seperti biasa, namun beberapa rute pelayaran beroperasi lebih awal dari jadwal biasanya agar terhindar dari gelombang tinggi seperti rute Kupang-Rote yang beroperasi setiap pukul 09.00 Wita, dimajukan ke pukul 07.00 Wita yang dilayari Kapal Motor (KM) Uma Kalada dan KM Lakaan.
Baca: Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup untuk Antisipasi Cuaca Buruk dan Pemulihan Ekosistem
Kunjungan Wisatawan Menurun
Koordinator wisata Taman Nasional Kelimutu, Daniel F mengatakan, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Danau Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), menurun akibat cuaca kurang bersahabat.
"Kalau dibandingkan tahun lalu terjadi penurunan, ini diakibatkan cuaca yang kurang baik. Hujan deras tanggal 27-31 Desember jadi kendala bagi pengunjung," kata Daniel dilansir dari Kompas.com, Selasa (2/1/2019).
Daniel menjelaskan, data pengunjung selama libur Natal tahun 2018 tanggal 24-31 Desember 2018, wisatawan Nusantara sebanyak 2.974 orang dan wisatawan mancanegara 207 orang.
Angka ini menurun dibandingkan data pengunjung selama libur Natal 2017, 24-31Desember 2017, di mana wisatawan nusantara sebanyak 3.661 orang dan mancanegara 273 orang.
Daniel menjelaskan, beberapa tahun sebelumnya pengunjung di Taman Nasional Kelimutu meningkat sangat pesat karena kondisi cuaca sangat mendukung.