Sabtu, 4 Oktober 2025

Kaleidoskop 2018

Prabowo-Sandi Coba Peruntungan di Kandang Banteng

Setelah kampanye perdana pada deklarasi damai di lapangan Monas 23 September, keesokan harinya Sandaga Uno langsung terbang ke Semarang.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Rachmat Hidayat
Tribunnews/JEPRIMA
Calon Presiden Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Pasca ditetapkan sebagai calon presiden dan wakil presiden pada 20 September 2018 lalu, pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, langsung mensosialisasikan visi-misinya ke sejumlah daerah di Indonesia.  

Setelah kampanye perdana pada deklarasi damai di lapangan Monas 23 September, keesokan harinya Sandaga Uno langsung terbang ke Semarang.

Pulau Jawa menjadi fokus kampanye Pasangan Capres-Cawapres yang diusung Gerindra, Demokrat, PAN, dan PKS itu. Pasalnya tiga provinsi di Pulau Jawa yakni Jabar, Jatim, dan Jateng memiliki jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang besar. 

Jumlah DPT di Jabar sendiri mencapai 32,636 juta jiwa. kemudian Jatim 31, 01 juta, dan kemudian Jawa Tengah 27.896 juta orang.

Baca: Djoko Santoso Sebut Prabowo Tidak Ngawur Bandingkan Ekonomi Indonesia dengan Haiti

Oleh karenanya tidaklah salah apabila kampanye Prabowo-Sandi lebih banyak di Pulau Jawa ketimbang wilayah lainnya. Berdasarkan catatan Tribunnews sejak 6 Oktober hingga 24 Desember 2018, lebih 50 hari Sandiaga berkampanye di pulau Jawa mulai dari Jakarta hingga Banyuwangi.

Sementara hanya 16 hari kampanye di luar pulau Jawa, mulai dari Aceh hingga Gorontalo.

Baca: Ketua BPN Prabowo-Sandi Setuju Materi Bencana Masuk dalam Debat Capres-Cawapres

Sementara itu Prabowo yang berbagi tugas kampanye dengan Sandiaga juga lebih banyak mengikuti sejumlah kegiatan di Pulau Jawa. Mulai dari Bondowoso, Surabaya, Solo, Boyolali, dan lainnya.

Seperti yang dikatakan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan 19 Oktober lalu. Menurutnya siapa yang dapat memenangkan suara di pulau Jawa maka dialah yang akan menang Pilpres. "Ya tentu prioritasnya adalah Pulau Jawa karena 60 persen suara nasional," kata Zulkifli.

Dari 6 Wilayah yang ada di Pulau Jawa, mulai dari Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, Yogyakarta, dan Jatim. Prabowo-Sandi memfokuskan kampanye di Jawa Tengah. Alasannya gap suara Prabowo-Sandi dengan lawannya Jokowi-Ma'ruf, masih cukup besar. Oleh karena itu Prabowo-Sandi memperkuat basis pemenangan di wilayah yang gubernurnya berasal dari PDIP tersebut.

"Ini juga hasil analisa saya bahwa saya khususnya masih memerlukan tingkat pengenalan dan tingkat keterpilihan yang lebih tinggi di Jawa Tengah," kata Sandi di Pasar Sunangiri, Rawamangun, Jakarta Timur 12 Desember lalu.

Baca: Terkait Kasus HAM. Sandiaga: Pak Prabowo dan Saya Siap Menjawab

Fokus pemenangan di Jawa Tengah, karena Prabowo-Sandi menganggap bahwa wilayah lainnya di pulau Jawa terutama Jabar dan Jatim sudah aman dan tidak bisa digenjot lagi. Dengan memperkuat basis pemenangan di Jawa Tengah, diharapkan gap 4 persen yang diklaim kubu Prabowo Sandi masih tertinggal dari kubu Jokowi-Ma'ruf dapat dikejar.

"Survei bulan November kita hanya tertinggal 4 persen, elektabilitas Prabowo-Sandi sudah menyentuh 40 persen," kata Juru Bicara Prabowo-Sandi Andre kepada Tribunnews 16 Desember lalu.

Dengan memperkuat basis pemenangan di Jawa Tengah yang selama ini dikenal sebagai 'Kandang Banteng' dan kantong suara Jokowi, kubu Prabowo-Sandi yakin bisa melampaui Jokowi pada pemungutan suara 17 April mendatang.

Apalagi di Jawa Tengah masih ada jaringan pemenangan Sudirman Said yang diusung Gerindra pada Pilkada Jateng 2018 lalu. Selain itu secara kultural Prabowo dekat dengan Jawa Tengah. "Pak sandi cukup intens memasuki Jawa Tengah dan lalu pak Prabowo kan basis kulturalnya juga di jawa tengah. beliau keturunan orang Kebumen, besar di Banyumas jadi tahu betul medan di jawa tengah seperti apa," kata Sudirman, Rabu, (12/12) lalu.

Keyakinan kubu Prabowo-Sandi dapat memperkecil gap suara dengan Jokowi-Ma'ruf di Jawa Tengah, karena konstelasi politik di tempat tersebut sangat cair dan dinamis. Politik aliran di Jateng dudah luntur sehingga tidak lagi didominasi oleh PDIP.

Pada Pilpres 2014, Prabowo kalah jauh dari Jokowi. Prabowo yang itu berpasangan dengan Hatta Rajasa hanya memperoleh 6.485.720 suara, sementara Jokowi-Jusuf Kalla mencapai 12.959.540 suara. "Semakin orang berpendidikan, semakin sejahtera, orang semakin sadar hak-haknya. jadi pengelompokkan primordial itu makin hari makin cair.‎," kata Sudirman Said.

"Coba baca survei-survei, semakin berpendidikan, semakin melek huruf, mereka ingin ganti pemimpin. dan kita merasa Jawa Tengah itu maki hari kelompok milenialnya makin banyak, 41 persen kemudian orang-orangnya yang sadar bahwa ternyata ada yang lebih baik," kata dia.

"Jadi. itu yang membuat kita optimis bahwa boleh saja secara tradisional itu punya atau diklaim oleh warna tertentu tapi jangan lupa politik itu dinamis," tambah Sudirman.

Baca: Raja Juli: Wajar Pak Prabowo Rayakan Natal, Keluarga Besarnya Kristiani

Logistik
Sejak pertama kali dideklarasikan Prabowo-Sandiaga selalu menyebut pihaknya merupakan paket hemat. Alasannya, logistik yang dimiliki dalam menghadapi Pemilu Presiden sangatlah terbatas dan tidak sebanyak kubu petahana.

"Bisa dikatakan ada kesalahan administrasi. Sebenarnya ini acara fraksi Gerindra di MPR, tapi kita tumpangi supaya enggak keluar biaya lagi. Saya minta maaf, maklum kita paket hemat," ujar Prabowo dalam peresmian Badan Pemenangan Nasional yang menumpang pada acara Fraksi Gerindra MPR RI di Gedung Smesco, Minggu, (23/12).

Hal serupa juga dikatakan Sandiaga Uno yang hingga November 2018 tercatat sebagai donatur terbesar pemenangan Pilpres. Sandi mengatakan pihaknya tidak bisa berkampanye dengan alat peraga secara masif, karena keterbatasan dana. Oleh karena itu pihaknya meresmikan website Prabowo-sandi.com sebagai saluran bagi masyarkat yang ingin mengenal program serta visi-misi Prabowo-Sandi.

"Kia tahu kita ini sangat terbatas jadi apa yang kita lakukan pokoknya diharapkan ini bisa jadi 'pahese', paket hemat sekali, dalam kampanye kita," kata Sandiaga usai melucurkan website Prabowo-sandi.com di Posko pemenangan Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Rabu, (21/11).

Baca: Ketua Timses Prabowo Pilih Langgar HAM Daripada Negara Runtuh, Guntur Romli Geram: Pernyataan Keliru

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa Paket hemat Capres dan Cawapresnya bisal dilihat dari laporan awal dana Kampanye ke KPU yang hanya Rp 2 miliar, sementara kubu Jokowi-Ma'ruf sebesar Rp 11 miliar.

Berdasarkan laporan dana kampneya Prabowo-Sandi pada bulan November yang dirilis ke media, hingga 27 November 2018 pemasukan dana kampanye Prabowo-Sandi hanya 41,9 miliar.

Jumlah tersebut berasal dari sumbangan Sandiaga sebanyak Rp 28,5 miliar, Prabowo sebesar Rp 7 miliar uang tunai dan jasa senilai Rp 4,9 miliar, sumbangan kelompok Rp 27.5 juta, sumbangan perorangan sebesar Rp 10 juta, sumbangan logistik dari Partai Gerindra senilai Rp 1,4 miliar dan pendapatan bunga bank sebesar Rp 27.3 juta.

Tipisnya logisitik itu disebut-sebut karena banyak pengusaha yang takut memberikan sumbang logistik untuk pemenangan Prabowo-Sandi. Karena Pilpres kali ini berbeda dengan PIlpres 2014, yang mana kali ini Prabowo melawan petahana.

Para pengusaha takut apabila memberikan bantuan kepada Prabowo, maka kontrak kerjasama proyek bersama pemerintah yang menggunakan dana APBN dan APBD diputus.

"Kami merasakan bagaimana pengusaha pengusaha itu dengan berat hati untuk membantu kami dan bersembunyi sembunyi, karena mereka mengatakan bahwa proyek kami dengan pemerintah APBN atau APBD terancam. Jadi kami merasa bahwa Prabowo saat ini dikepung," kata Sekretaris Jenderal Gerindra, Ahmad Muzani, Rabu, (10/10) lalu.

Tidak banyaknya pengusaha yang menyumbang membuat Prabowo-Sandi menggalang dana dari masyarakat. Dalam beberapa kesempatan Prabowo tidak malu meminta masyarakat atau relawan untuk menyumbang dana pemenangan. Bahkan tim nya telah membuka rekening bagi masyarakat yang ingin menyumbang.

"Kemudian tolong terpaksa aku minta bantuan dari kalian semua. Karena kita kekurangan dana perjuangan. Kami minta kerelaan yang mau bantu Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000. Berapa pun," kata Prabowo dalam pembekalan relawan di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, (22/11).

Sementara itu Sandiaga Uno juga beberapa kali mendapatkan sumbangan saat berkampanye ke daerah. Salah satunya saat menghadiri silaturahmi bersama ulama dan emak emak yang digelar di Jalan Menteng VII Medan, Sumatera Utara pada Rabu (12/12) pagi akan berakhir.

Sandi mendapatkan sumbang Rp 8 juta dengan pecahan uang ribuan dan puluhan ribu yang dikumpulkan dalam dus oleh peserta silaturahmi. “Saya akan laporkan ke BPN setiap rupiah yang disumbangkan kepada kami. Sekali lagi terima kasih. Semoga keikhlasan ini menbuat kami bekerja keras lagi untuk menyapa dan menyerap aspirasi masyarakat Indonesia,” kata Sandi.

Juru bicara badang pemenangan Prabowo-Sandi Andre Rosiade yakin meskipun logistik terbatas pihaknya akan memenangkan Pilpres. Banyak pelajaran bisa dipetik dari penggalangan dana dan sumbangan dari masyarakat tersebut. Pertama yakni keinginan masyarakat akan adanya perubahan sangat besar.

"Selain tentunya sumbangan itu melecut pasangan Prabowo-Sandi untuk terus berkampanye menghadirkan perubahan untuk masyarakat," katanya.

Dengan logistik yang terbatas juga ia yakin kampanye di Jawa Tengah akan berujung positif. gap suara antara Prabowo-Sandi dengan Jokowi-Ma'ruf akan semakin tipis, sehingga Prabowo-Sandi dapat unggul secara nasional. "Pokonya mulai Januari hingga April kita akan tancap gas, termasuk Jateng, dan Insyaallah kita akan menang," pungkasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved