Tsunami di Banten dan Lampung
4 Fakta Terbaru Pasca Tsunami di Banten, Kekurangan Kantong Jenazah & Istri Ifan Seventeen Ditemukan
4 Fakta Terbaru Pasca Tsunami di Banten, Kekurangan Kantong Jenazah & Istri Ifan Seventeen Ditemukan, Simak Selengkapnya
Dua hari Pasca peristiwa alam tersebut terjadi nampak situasi Daerah Anyer hingga Carita Seperti Kota Mati.
Mengutip dari pantauan TribunJakarta.com di lokasi, daerah tersebut sepi ditinggal penduduknya yang mengungsi.
Walau tsunami Selat Sunda yang sudah terjadi dua hari lalu, hanya suara deburan ombak dan lampu penerang jalan yang menemani keheningan Anyer hingga Carita.
Baca: Tembus Lokasi Tsunami, Mobil Offroad Dikerahkan
Ditemani puing-puing rumah yang tergulung tsunami, hanya ada beberapa orang yang masih bertahan di rumahnya.
Seperti yang dilakukan Sumarti, nenek yang masih bertahan di rumahnya di kawasan Desa Sambolo, Kabupaten Pandeglang, Banten.
"Orang-orang denger kabar ada tsunami susulan waktu itu langsung pada ngungsi ke gunung sama arah kota Pandeglang. Belum pada balik semua ini," tutur Sumarti, Senin (24/12/2018).
Warung miliknya pun satu-satunya yang buka di sepanjang jalan Anyer menuju Carita.
Pom bensin pun terpantau tidak melayani pelanggannya yang ingin mengisi bahan bakar kendarannya.
"Di sini kayak kota mati aja mas, soalnya bener-bener gak ada kegiatan. Sepi," sambung dia.
Meski demikian, jalanan pun banyak dilewati mobil dan truk yang berisi bantuan bencana tsunami dari berbagai lapisan masyarakat.

4.Nasib 12 Nelayan yang Biasa Melaut di sekita Gunung Anak Krakatau Belum diketahui
Selain itu hingga pada Selasa (25/12/2018) pukul 03.00 WIB 12 Nelayan yang biasa melaut di sekitar anak gunung Krakatau hingga kini belum diketahui nasibnya.
Hal itu seperti diberitakan dari Tribun Lampung yang menurut Umar salah satu warga di Pulau Sebesi jika sebelumnya ada empat nelayan yang terdampar dan berhasil dievakuasi ke Pulau Sebesi.
Mereka mengaku nelayan dari Desa Kenali Kecamatan Rajabasa yang biasanya mencari ikan di sekitaran Gunung Anak Krakatau (GAK).
Baca: Ini Orang Pertama yang Kabarkan Tsunami Banten Tapi Dibantah BMKG dan BNPB, Tonton Videonya!
"Mereka mengatakan ada 16 nelayan yang sedang mencari ikan di sekitar kawasan GAK. Mereka membuat tenda di Pulau Panjang saat gelombang tsunami terjadi," kata Umar kepada Tribun Lampung, Senin (24/12/2018).