Tsunami di Banten dan Lampung
Kumpulan Video Sesaat & Pasca Terjadinya Tsunami di Banten, Serta Begini Video Simulasinya Tsunami
Kumpulan Video Sesaat & Pasca Terjadinya Tsunami di Banten, Serta Begini Video Simulasinya Tsunami, Simak Selengkapnya
"Tidak ada peringatan dini tsunami susulan dari BMKG. Adanya sirine tsunami di Teluk Labuhan Kec Labuhan Kab Pandeglang yang tiba-tiba bunyi sendiri bukan dari aktivasi BMKG, BPBD," tulis akun resmi twitter milik @Sutopo_PN.
Sutopo juga menambahkan jika sirine tersebut kemungkinan karena adanya kerusakan teknis.
"Kemungkinan ada kerusakan teknis sehingga bunyi sendiri. Masyarakat mengungsi mendengar sirine." tegasnya
5.Video Simulasi Terjadinya Tsunami
Jika dijabarkan maka tsunami merupakan perpindahan badan air yang terjadi karena perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba.
Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut.
Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah.
Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya.
Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam
Jika berbicara mengenai proses terjadinya tsunami, maka kita tentu harus memulai dari penyebabnya, yakni gempa di wilayah lautan.
Tsunami selalu diawali suatu pergerakan dahsyat yang lazim kita sebut gempa.

Baca: Imbauan Presiden Jokowi Pascabencana Tsunami Banten dan Lampung
90 persen tsunami disebabkan oleh pergerakan lempeng di dalam perut bumi yang letaknya kebetulan ada di dalam wilayah lautan.
Gempa yang terjadi di dalam perut bumi akan mengakibatkan munculnya tekanan ke arah vertical sehingga dasar lautan akan naik dan turun dalam rentang waktu yang singkat.
Hal ini kemudian akan memicu ketidakseimbangan pada air lautan yang kemudian terdorong menjadi gelombang besar yang bergerak mencapai wilayah daratan.
Dengan tenaga yang besar yang ada pada gelombang air tersebut, tak heran jika bangunan di daratan bisa tersapu dengan mudahnya.
Gelombang tsunami ini merambat dengan kecepatan secepat pesawat jet yakni 640-960 km per jam.
Tinggi gelombang ini sekitar 0,5 meter.
Dan saat mencapai bibir pantai, kecepatannya melambat menjadi 50 sampai 30 kilometer per jam.
Gelombang menggenangi wilayah pesisir pantai.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)