Pemilu 2019
Golkar Gerakkan Jaringan Partai Untuk Menangkan Pemilu 2019
Empat bulan lagi kontestasi politik di Indonesia akan digelar serentak, mulai dari pileg hingga pilpres 2019.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat bulan lagi kontestasi politik di Indonesia akan digelar serentak, mulai dari pileg hingga pilpres 2019.
Partai Golkar mengakui ada tantangan-tantangan tersendiri jelang pemilu tersebut.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menyebut ada banyak tantangan seperti untuk pertama kalinya pileg dan pilpres digelar bersamaan.
Namun, tantangan yang paling utama adalah tidak adanya foto atau gambar dari para caleg dalam pileg. Menurutnya, hal ini tidak akan mudah bagi masyarakat dalam melakukan pencoblosan.
"Karena hanya ada nama-nama, sehingga tentu apa yang dikampanyekan melalui medsos, baliho, melalui apa yang ada wajah dan gambar itu berbeda pada saat hari H pemilu hanya ada nama," ujar Airlangga di kantor DPP Partai Golkar, Jl Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (18/12/2018).
Karena hal itu, ia menyiapkan strategi di mana sejak awal memperkenalkan bukan saja wajah caleg, namun program serta nama caleg.
"Apalagi nama caleg dengan berbagai macam title kan nggak gampang juga," jelasnya.
Disinggung mengenai strategi pemenangan pada Pemilu 2019, Menteri Perindustrian itu enggan menjawab secara lugas.
Ia menyebut kebijakan atau strategi itu adalah rahasia dari masing-masing partai.
"Strateginya adalah kita gerakkan jaringan-jaringan partai, kemudian kita menggunakan tools moderen dengan data base yang ada. Tentu cara teknisnya di dapur rumah (partai) masing-masing," pungkasnya.(*)
Baca: KPU Siap 90 Persen Selenggarakan Pemilu 2019
Baca: Airlangga Hartarto Buka Rapat Pleno Bappilu Partai Golkar