OTT KPK di Cianjur
2018 Jadi Tahun KPK Paling Banyak Gelar OTT, Bupati Cianjur Jadi yang ke-21
Tahun 2018 menjadi yang terbanyak bagi KPK dalam menggelar Operasi Tangkap Tangan (OTT) sepanjang sejarah.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun 2018 menjadi yang terbanyak bagi KPK dalam menggelar Operasi Tangkap Tangan (OTT) sepanjang sejarah.
Kabar terakhir, Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar dicokok KPK dalam OTT.
Irvan merupakan kepala daerah ke-21 yang dijerat KPK melalui OTT.
Sedangkan jumlah total OTT KPK pada 2018 hingga saat ini adalah 28 OTT.
Bila dirunut sejak KPK berdiri tahun 2002, Irvan menjadi kepala daerah ke-38 yang dijaring OTT.
Kepala daerah pertama yang ditangkap KPK pada tahun ini adalah Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) Abdul Latif pada 4 Januari 2018.
Berturut-turut kemudian hampir setiap bulan KPK menangkap kepala daerah.
Semua kepala daerah itu pun sudah ditetapkan sebagai tersangka, bahkan ada pula yang sudah divonis.
Baca: Kejari Sukabumi Tetapkan 2 Pegawai Bulog Cianjur sebagai Tersangka Korupsi
KPK menetapkan Irvan sebagai tersangka pemerasan kepada 140 kepala SMP di Cianjur.
Pemerasan itu dilakukan terkait penerimaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan Kabupaten Cianjur pada 2018.
"Dalam OTT ini, KPK mengamankan uang Rp1.556.700.000 dalam mata uang rupiah pecahan 100 ribu, 50 ribu, dan 20 ribu," kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/12/2018).
Baca: 6 Fakta Terbaru OTT KPK Bupati Cianjur, Ditetapkan Sebagai Tersangka dan Tanggapan Ridwan Kamil
KPK menduga Irvan meminta atau memotong 14,5 persen dari Rp46,8 miliar DAK tersebut.
Sementara itu, bagian khusus untuk Irvan adalah 7 persen atau sekira Rp3,2 miliar.
Berikut ini daftar 21 kepala daerah yang kena OTT KPK hingga 12 Desember 2018:
1. 4 Januari:
Bupati Hulu Sungai Tengah Abdul Latif (Partai Berkarya)
2. 3 Februari:
Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko (Partai Golkar)
3. 11 Februari:
Bupati Ngada Marianus Sae (Diusung PDIP-PKB untuk maju sebagai cagub NTT)
4. 13 Februari:
Bupati Subang Imas Aryumningsih (Partai Golkar)
5. 14 Februari:
Bupati Lampung Tengah Mustafa (NasDem)
6. 27 Februari:
Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra (PAN)
7. 10 April:
Bupati Bandung Barat Abu Bakar (PDIP)
8. 15 Mei:
Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud (Perindo)
9. 23 Mei:
Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat (PDIP)
10. 4 Juni:
Bupati Purbalingga Tasdi (PDIP)
11. 6 Juni:
Wali Kota Blitar M Samanhudi Anwar (PDIP)
12. 6 Juni:
Bupati Tulungagung Syahri Mulyo (PDIP)
13. 3 Juli:
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf (Partai Nanggroe Aceh)
14. 3 Juli:
Bupati Bener Meriah Ahmadi (Golkar)
15. 17 Juli:
Bupati Labuhanbatu Pangonal Harahap (PDIP)
16. 27 Juli:
Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan (PAN)
17. 4 Oktober:
Wali Kota Pasuruan Setiyono (Golkar)
18. 14 Oktober:
Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin (Golkar)
19. 24 Oktober:
Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra (PDIP)
20. 18 November:
Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu (Demokrat)
21. 12 Desember:
Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar (NasDem)