Senin, 6 Oktober 2025

Pilpres 2019

Menurut Jokowi, Berbagai Isu Negatif yang Menyerangnya Dipersiapkan Matang oleh Lawan Politiknya

Isu tersebut yaitu dituduh sebagai bagian dari anggota Partai Komunis Indonesia (PKI), pro dengan asing maupun aseng, dan suka mengkriminalisasi ulama

Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat memberikan sambutannya pada pembukaan pembukaan Jambore Kebangsaan Bela Negara Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) 2018 di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan, pada Jumat (7/12/2018) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden Joko Widodo menilai berbagai isu yang menyerang dirinya, memang sengaja dipersiapkan secara matang oleh lawan politiknya dalam menghadapi Pilpres 2019.

Isu tersebut yaitu dituduh sebagai bagian dari anggota Partai Komunis Indonesia (PKI), pro dengan asing maupun aseng, dan suka mengkriminalisasi ulama.

"Isunya memang sudah disiapkan tapi kita juga siap-siap, sekarang dengan isu-isu sana siap, kita juga harua siap isu-isu itu," kata Jokowi saat bersilahturahmi dengan relawan Bravo-5 di Putri Duyung Cottage dan Convention Hall, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Senin (10/12/2018), malam.

Baca: Soal Isu PKI, Sandiaga Uno Bersimpati kepada Jokowi

Menurut Jokowi, isu yang disampaikan ke masyarakat tanpa dijelaskan kebenarannya, maka dapat mempengaruhi jumlah pemilih ke depannya, meskipun saat ini survei menunjukkan menang 20 persen dari kubu Prabowo-Sandi.

"Dengan adanya keterbukaan, dengan adanya media sosial yang sangat terbuka seperti sekarang ini, munculnya isu yang tiba-tiba bisa mempengaruhi yang namanya pemilih," ujar Jokowi.

Baca: Jika Masih Andalkan Gaya Politik 2014, Jokowi-Maruf Dikhawatirkan Kalah

Capres nomor urut satu itu pun meminta relawannya agar tidak melakukan politik yang tidak beretika dan tidak beradab, tetapi lebih berkampanye secara positif dengan mengedepankan program maupun capaian pemerintah.

"Saya kira ini perlu diangkat-angkat terus, baik infrastruktur, dana desa, program keluarga harapan, kartu sehat, kartu pintar, harus terus diangkat (sosialisasi ke masyarakat)," paparnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved