Ray Rangkuti Minta Gibran Tak Manfaatkan Nama Jokowi Ketika ke Dunia Politik
Adalah hak Gibran Rakabuming Raka mengikuti jejak ayahanda, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi politisi di kemudian hari.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan adalah hak Gibran Rakabuming Raka menjadi politisi seperti sang ayah, Presiden Joko Widodo (Jokowi)..
Apalagi, menurut pengamat politik Ray Rangkuti, di dalam darah Gibran Rakabuming Raka telah mengalir darah politisi.
Hanya saja, Ray Rangkuti memberikan catatan penting untuk dipertimbangkan Gibran Rakabuming Raka.
Ray Rangkuti meminta agar Gibran Rakabuming Raka tidak meniru pola rekrutmen politik oleh para keluarga politisi lain.
Yakni, Ray Rangkuti mengingatkan agar Gibran Rakabuming Raka tidak mempergunakan nama besar orang tuanya untuk meraih dukungan publik padahal dirinya sendiri belum teruji.
"Sebaiknya memulai dari nol sehingga benar-benar lahir calon politisi yang berdiri di atas kemampuan dan kapasitas dirinya sendiri," ujar Ray Rangkuti berpesan kepada Gibran Rakabuming Raka.
Selain itu menurut Ray Rangkuti, Gibran Rakabuming Raka harus mengatur jarak yang tepat antara keterlibatannya dalam dunia politik dan masa bakti Jokowi.
Hal ini, imbuh dia, guna menghindari adanya kesan KKN di dalam politik.
"Mungkin dua tahun setelah masa bakti pak Jokowi berakhir keterlibatan Gibran dalam dunia politik baru akan dilihat sebagai keterlibatan yang mandiri," jelas Ray Rangkuti.
Lebih lanjut dia berpesan juga, agar Gibran Rakabuming Raka, jangan cepat dingin besar.
Karena penyakit politisi yang lahir dari keluarga politisi menganggap bahwa perjalanan sudah terjadi di ujung.
Baca: Santer Gibran Rakabuming Akan Terjun ke Politik Ikutin Jejak Jokowi, Sandiaga: Welcome Mas Gibran
"Sabar dalam meniti karir adalah ujian tertentu untuk menciptakan seorang politik yang tangguh," pesannya.
Terakhir dia berpesan kepada Gibran Rakabuming Raka untuk memilih partai yang mencerminkan jiwa dan pikirannya. Bukan sekedar partai yang dapat menaikkan karirmu.
"Sebab berpolitik bukan soal mendapatkan kekuasaan, tetapi juga soal sejauh mana ide dan pikiran terjewantahkan," ujarnya.