Mendagri Lapor Presiden, Pastikan Tercecernya E-KTP Tak Ganggu Proses Pemilu 2019
Tjahjo Kumolo memastikan kasus penjualan blangko dan tercecernya e-KTP di Duren Sawit, Jakarta Timur, tidak menggangu proses Pemilu 2019.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memastikan kasus penjualan blangko dan tercecernya e-KTP di Duren Sawit, Jakarta Timur, tidak menggangu proses Pemilu 2019.
Menurut Tjahjo, kasus tersebut tidak mempengaruhi data induk yang dimiliki Kemendagri dan hal ini sudah ditangani pihak kepolisian untuk diusut secara tuntas.
"Saya juga lapor ke presiden, Mensesneg, Seskab, tidak ada indikasi untuk mengganggu database, sistem clear. Tinggal kita usut siapa yang melakukan ini, motivasinya apa, sengaja kah, atau ada unsur politis kah," ujar Tjahjo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/12/2018).
Tjahjo yang juga merupakan politisi PDIP menyebut pelaku penjual blanko e-KTP tersebut sama saja dengan mencetak uang palsu.
Baca: Jadi Lokasi Pernikahan Lindswell Kwok dan Ahmad Hulaefi, Ini Tarif Menginap di Ayana Midplaza
"Sama juga nyetak uang palsu, sama. Tidak terkoneksi dengan data induk, ini hanya jual blangko, orang beli blanko. Kalau itu ada kekhawatiran untuk DPT enggak ada. Ini hanya oknum iseng, itu saja," jelasnya.
Tjahjo berharap pembuangan e-KTP di Duren Sawit dapat segera ditemukan pelakunya yang diduga melibatkan orang dalam, dimana dua Dirjen telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
"Itu (e-KTP) lama, tidak digunakan lagi. Tapi apapun kan sudah saya perintahkan ini harus dipotong, nah ini kok belum dipotong udah disebar, nyebar nya dekat rumah oknum, saya enggak berani mendahului lah biar kepolisian periksa dulu aja," paparnya.