Minggu, 5 Oktober 2025

Pemilu 2019

MUI Berkomitmen Perteguh Penguatan Ukhuwah Jelang Pemilu 2019

Ma’ruf mengingatkan, jangan sampai Pemilu 2019 justru dijadikan ajang bermusuhan dan menghalalkan semua cara.

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO
NGAJI BARENG KYAI MARUF AMIN - Warga mencium cawapres nomor urut 2, Maruf Amin usai menggelar ngaji bareng kyai dalam uji petik materi kitab kuning bersama santri SDIT ummul qurro di Batam Center, Kamis (15/11). Selain mengaji bareng santri, Maruf Amin juga menggelar ramah tamah serta meresmikan posko pemenangan pasangan Jokowi dan Maruf Amin selama di Batam. (TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO) 

TRIBUNNEWS.COM, RAJA AMPATMajelis Ulama Indonesia (MUI) berkomitmen serius untuk menguatkan prinsip ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathaniyah menjelang Pemilu 2019.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV MUI di Raja Ampat, Papua Barat, Kamis (22/11/2018) malam.

Ma’ruf mengingatkan, jangan sampai Pemilu 2019 justru dijadikan ajang bermusuhan dan menghalalkan semua cara.

Perbedaan pilihan dalam pemilu ke depan jangan sampai membuat sesama anak bangsa saling bertikai.

“Jadi kita harus hormati dan toleransi perbedaan dalam pilihan pileg atau pilpres,” Ma’ruf.

Baca: Nikita Mirzani Utang Rp 50 Juta, Billy Syahputra: Terakhir Bayar Rp 5 Juta Terus Minta Lunas!

Sebagai upaya konkret, kata dia, pihaknya akan bekerjasama dengan pihak terkait untuk mensosialisasikan pentingnya menjaga ukhuwah.

Sebab bagaimanapun Indonesia mempunyai modal yang kuat yaitu keutuhan bangsa.

“Jangan sampai urusan pemilu yang lima tahunan itu rusak keutuhan bangsa,” kata nya.

Kiai Ma’ruf juga mengingatkan, rusaknya persatuan bangsa yang berujung konflik hanya akan merugikan diri sendiri. Risiko yang dipertaruhkan sungguh besar.

Jika konflik sudah meletus, sulit sekalil menghentikan seperti yang terjadi di Timur Tengah dan Afghanistan.

Baca: Fakta Terbaru Pembunuhan Dufi, Mulai dari Ingin Menguasai Harta Hingga Dua Pelaku Buron

Lebih lanjut, Kiai Ma’ruf mengatakan, persoalan di atas termasuk tugas dan kewajiban MUI terhadap umat.

Melindungi umat adalah menjaga dan melindungi umat dari paham yang sesat dan menimbulkan perpecahan, dan terus berupaya menyatukan umat.

Selain itu, kata dia, MUI juga melakukan berbagai hal lain untuk melindungi umat dari muamalah yang tidak sesuai dengan syariah, makanan yang meragukan kehalalannya.

"Saat ini ekonomi syariah diyakini mampu menjadi pilar penting penyangga pembangunan nasional," ujar Ma’ruf.

Baca: Gugat Cerai Gading Marten, Gisella Anastasia: Jangan Berasumsi Aneh-aneh

Dia menjelaskan, MUI juga sudah melakukan inisiasi dalam menggelindingkan pendekatan baru dalam ekonomi nasional.

Pendekatan pembangunan ekonomi nasional yang berorientasi pada pemberdayaan ekonomi lemah yang dimitrakan dengan pemilik modal besar.

Pendekatan baru, lanjut Ma`ruf, itu disebut Era Baru Ekonomi Nasional.

Ke depan, era baru ekonomi nasional tersebut diharapkan dapat terus digalakkan, sehingga dapat menciptakan pemerataan ekonomi yang lebih berkeadilan.

“Diharapkan disparitas ekonomi yang saat ini dirasakan, perlahan bisa dikikis, “ kata Ma`ruf.

Pada kesempatan yang sama Wakil Dewan Pertimbangan MUI, Prof Didin Hafidhuddin, juga sangat mendukung tema Peneguhan Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Wathoniyah.

“Tema ini perlu untuk diimplementasikan dalam keseharian dalam berorganisasi di MUI,“ kata Didin.

Kedua ukhuwah ini, menurut Didin, memiliki potensi besar dan kekuatan dahsyat untuk membangun bangsa dan negara ini.

Sementara Rakernas IV MUI di Raja Ampat resmi dibuka oleh Dominggus Mandacan, Gubernur Papua Barat dan dihadiri Wakil Gubernur Papua Barat, Bupati dan Wakil Bupati Raja Ampat, Kapolda Papua Barat, Danrem 171, dan Kodam Cendrawasih.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved