Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemilu 2019

Ketika Sekjen PDIP Menjajal Rawon Kesukaan Jokowi di Warung Rampal Kota Malang

Tradisi itu juga dilakukan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang memilih makan di Warung Rampal di Jalan Soedirman 17a, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (

Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Pemilik Warung Rampal, Ninik Wahyuni, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat pose bersama usai makan Warung Rampal di Jalan Soedirman 17a, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (20/11/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan mempunyai tradisi unik setiap melakukan kunjungan konsolidasi ke daerah.

Mereka biasanya mendatangi kuliner rakyat sekaligus mempromosikan makanan Indonesia yang dikenal begitu kaya dengan aneka bumbu serta cita rasa.

Tradisi itu juga dilakukan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang memilih makan di Warung Rampal di Jalan Soedirman 17a, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (20/11/2018).

Baca: Respons Sandiaga Uno Sikapi Tudingan Tidak Stabilnya Harga Sembako Sebagai Mainan Politik

Hasto, ditemani Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat dan Sri Rahayu, serta Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur Sri Untari, berkunjung ke Malang Raya untuk konsolidasi sekaligus berziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.

"Kami sengaja mendatangi Warung Rawon dan Soto Rampal di Kota Malang ini. Rawon ini menjadi salah satu kegemaran Presiden Jokowi," kata Hasto.

Baca: Aksi Heroik Bripka A Kejar dan Tangkap Perusak Pos Polisi Lamongan dengan Mata Terluka

"Saya tadi makan. Perpaduan bumbu kluwak, bawang, berambang, jahe, tumbar, kemiri, dan lain-lain. Pantas bila menjadi menu andalan wisata kuliner di Kota Malang," ujar Hasto.

Pemilik Warung, Ninik Wahyuni mengaku tempatnya itu berdiri sejak 1957.

Diakuinya, warungnya makin terkenal setelah didatangi Presiden Jokowi.

Orang-orang menyebut warungnya sebagai 'Warung Presiden'.

Kedatangan Presiden Jokowi ketika itu pada 17 April 2017.

"Senang banget waktu Pak Jokowi datang. Kaget lah. Sama seperti ini Pak Hasto dan Pak Djarot datang," kata Ninik.

Baca: Tiga Pelaku Pengeroyokan di Diskotek Bandara Soetta Merupakan Preman dan Residivis

Ketika ditanya soal adanya kelompok politisi yang menyebut bisnis kecil makin susah karena harga barang-barang naik, Ninik mengaku bisnisnya lancar-lancar saja.

Pengunjung tetap ramai mendatangi warungnya.

"Kalau dibilang harga mahal atau tidak itu kan tergantung. Harga barang wajar lebih mahal. Karena UMR (Upah Minimum Regional) kan juga naik. Ya harga boleh naik juga dong," kata Ninik.

"Bagi kami ini, yang penting itu barangnya (bahan baku, red) itu masih ada, tersedia dan kita masih bisa beli," lanjutnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved