Kamis, 2 Oktober 2025

Pemilu 2019

Mendagri Ajak Masyarakat Lawan Politik Uang dan Ujaran Kebencian untuk Sukseskan Pemilu 2019

Menurut Tjahjo ada tiga indikator yang menunjukkan suatu Pemilu sukses dilaksanakan, yang pertama adalah naiknya tingkat partisipasi.

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
Rina Ayu
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (14/11/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengajak masyarakat Indonesia untuk mensukseskan Pemilu serentak 2019 yang akan berlangsung 17 April 2019.

Menurut Tjahjo ada tiga indikator yang menunjukkan suatu Pemilu sukses dilaksanakan, yang pertama adalah naiknya tingkat partisipasi.

“Untuk meningkatkan partisipasi kita harus lawan yang namanya penyakit Pemilu yaitu politik uang dan kampanye menggunakan ujaran kebencian,” jelas Tjahjo, Sabtu (17/11/2018).

Hal itu disampaikan Tjahjo saat menjadi pembicara dalam Koordinasi Nasional Komisi Pemilihan Umum RI di Ecovention, Jakarta Utara.

Tjahjo mengatakan masyarakat harus mendorong calon anggota legislatif maupun tim sukses calon presiden untuk beradu gagasan yang lebih baik.

Ia juga yakin pihak kepolisian mampu untuk memberantas kampanye dengan ujaran kebencian terutama melalui media sosial.

Baca: Tantangan KPU dan Kemendagri Jelang Pemilu: 4 Juta Pemilih Baru Beranjak Dewasa pada 17 April 2019

“Polisi saya kira memiliki kelengkapan untuk menghadapi itu meskipun dengan jumlah penduduk 263 juta ada 300 juta ponse yang beredar dan 400 sim card yang beredar,” ungkap Tjahjo.

Tjahjo pun mengajak masyarakat Indonesia untuk mengingat sejarah betapa antusiasnya warga negara Indonesia menghadapi Pemilu pertama tahun 1955.

“Saya kira kita perlu berkaca pada tahun 1955 di mana tingkat partisipasinya mencapai 91,41 persen, dan tahun 2014 lalu sudah bagus dengan mencapai angka 74,30 persen,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved