Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2019

Usung Prabowo di Pilpres, Demokrat Tagih Janji Gerindra

Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon menagih balik janji Partai Gerindra kepada pihaknya.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
capture video
Susilo Bambang Yudhiyono (SBY), Ketua Umum Demokrat berikan komentar hasil investigasi yang sudah bekerja keras 60 hari untuk mengungkap artikel Asia Sentinel yang telah berikan fitnah kepada SBY dan partai Demokrat, Minggu (11/11/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon menagih balik janji Partai Gerindra kepada pihaknya.

Pernyataan Jansen Sitindaon tersebut merespons perkataan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, yang menunggu janji Partai Demokrat mengampanyekan Prabowo Subianto.

"Ada satu lagi, kemarin Muzani itu menyebut Demokrat belum memenuhi janjinya untuk mengampanyekan Prabowo. Itu sebenarnya materi yang paling besar dalam diskursus tiga hari ini pasca-pembekalan. Jadi kami Partai Demokrat juga bertanya, kalian Gerindra kan juga pernah berjanji ke kami, sudah kalian penuhi belum janji-janji kalian itu?" papar Jansen Sitindaon, Rabu (14/11/2018).

Namun, Jansen Sitindaon enggan menjelaskan apa janji Partai Gerindra kepada Partai Demokrat.

Yang pasti, menurutnya salah satu janji Partai Demokrat ke Partai Gerindra telah dipenuhi, yakni dengan menjadi partai pengusung di Pemilu Presiden 2019.

"Jadi kalau kita ini sudah kok memberikan rekomendasi. 10,19 persen suara kita ke dia dan itu sudah resmi daftar ke KPU. Prabowo-Sandi dan Gerindra, apakah kalian sudah memenuhi janji ke Demokrat? Jangan menagih janji, kalau janjinya sendiri belum dipenuhi, kan gitu," tuturnya.

Baca: Taufik Tunjuk Wakilnya Sendiri di Gerindra untuk Uji Kandidat Wagub DKI

Jansen Sitindaon juga mengkritik pernyataan Ahmad Muzani yang menyebut bahwa sikap pragmatisme partai politik saat ini dalam menghadapi Pemilu Presiden, akan berdampak pada kesolidan partai di parlemen.

Menurut Jansen Sitindaon, pernyataan Ahmad Muzani tersebut terlalu jauh.

Sebab, partai pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno selain Gerindra, saat ini masih berjuang agar lolos ambang batas parlemen.

"Ini kita masih pada tahap bagaimana cara agar partai lolos ke parlemen. Terlalu jauh kalau itu. Jadi kalau itu sudah kilometer di ujung, ini kan kita masih di kilometer di awal. Bagaimana caranya rute mobil Demokrat, PAN, atau PKS ini bisa sampai ke Senayan. Berapa orang yang bisa diturunkan ke sana, begitu," bebernya. 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved