Pemilu 2019
Tak Dapat Untung Suara Pilpres 2018, Demokrat Minta Caleg Kerja Keras
Agar tujuan dan target tercapai dalam pemilu 2019, kata Hinca, Partai Demokrat melakukan pembekalan kepada caleg untuk bisa menjalankan strategi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menilai pidato Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal partai yang diuntungkan pada pemilu 2019, yaitu PDIP dan Gerindra, sebagai dorongan caleg Demokrat untuk bekerja lebih keras lagi.
Menurut Hinca, apa yang disampaikan Ketua Umum Demokrat tersebut sudah terbukti dari berbagai lembaga survei dan internal, dimana partai politik yang memiliki capres maupun cawapres maka suaranya akan meningkat.
"Data yang disampaikan itu benar, akibatnya bagi partai-partai tidak punya capres dan cawapres, harus bekerja keras," ujar Hinca di Jakarta, Sabtu (10/11/2018).
Agar tujuan dan target tercapai dalam pemilu 2019, kata Hinca, Partai Demokrat melakukan pembekalan kepada caleg untuk bisa menjalankan strategi yang disampaikan SBY.
"Jadi bagaimana cara atau strategi apa yang paling tepat dilakukan ketika Pileg dan Pilpres ini, agar kami mendapatkan hasil yang baik," ucapnya.
Namun terkait strategi yang dijalankan Demokrat, Hinca enggan menjelaskan karena hal tersebut rahasia untuk dijalankan kepada 578 caleg di 80 daerah pemilihan.
"Pertempurannya ini sekarang kan sudah di teritori, sudah di bawah karena itu kami bertemu," kata Hinca.
Sebelumnya, SBY menyebut kontestasi pemilihan umum pada 2019, memiliki tantangan yang jauh lebih berat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Saya harus mengatakan, Partai Demokrat punya peluang untuk sukses, meskipun tantangan yang kita hadapi dalam Pemilu 2019 mendatang jauh lebih berat, saya ulangi jauh lebih berat," ujar SBY.
Menurutnya, pemilu 2019 dilaksanakan secara serentak dan survei membuktikan partai politik yang memiliki calon presiden sangat diuntungkan, seperti PDIP dengan sosok capres Joko Widodo dan Gerindra dengan sosok Prabowo Subianto.
"Suara kedua partai politik itu meningkat tajam, sebaliknya partai politik yang tidak punya capres dan cawapres suaranya menurun, anjlok, itu realitas," ucap SBY.