Kompas 100 CEO Forum 2018: Indonesia 2030 Berenergi dan Berdaya Saing
BukaTalks berkolaborasi dengan Kompas100 CEO Forum menghadirkan 3 tokoh inspiratif dari 3 bidang yang berbeda yaitu, pemerintahan, BUMN, dan start up.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kompas100 CEO Forum bekerjasama dengan BukaTalks by Bukalapak menggelar sebuah diskusi dengan tema "Indonesia 2030: Berenergi dan Berdaya Saing"
bertempat di Hall Bukalapak, Plaza City View, Jakarta Selatan, Selasa (6/11/2018).
BukaTalks by Bukalapak merupakan sebuah program inisiatif Bukalapak yang bertujuan untuk memfasilitasi anak muda Indonesia dalam meningkatkan kapasitas diri dalam bentuk diskusi ringan.
Melalui kegiatan ini, Bukalapak berharap dapat menghidupkan kreativitas dan kebutuhan informasi di dunia yang serba digital dan kreatif.
"BukaTalks merupakan program rutin Bukalapak yang bertujuan untuk menjadi wadah bagi para kreator dan inovator dari berbagai bidang," kata Budi Putra, Associate Vice President of Content Bukalapak.
Kali ini BukaTalks berkolaborasi dengan Kompas100 CEO Forum menghadirkan 3 tokoh inspiratif dari 3 bidang yang berbeda yaitu, pemerintahan, BUMN, dan start up.
"Semoga beragam perspektif industri yang kami hadirkan dapat memberikan gambaran dan proyeksi mengenai kondisi ekonomi Indonesia di tahun mendatang serta dapat menjadi acuan kita dalam menentukan langkah berikutnya," kata Budi Putra.
Pembicara pertama adalah Syamsul Huda selaku Direktur PT PLN (Persero) dengan topik “Energi Optimisme Membangun Negeri”.
Syamsul Huda berbagi cerita mengenai upaya konsisten PLN untuk menerangi Indonesia.
Hal ini didukung oleh permintaan listrik yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Pada periode 2015-2017, terdapat tambahan 9,3 juta rumah tangga yang telah teraliri listrik.
Listrik juga telah dapat dinikmati oleh 5.145 desa pada periode waktu tersebut.
Usaha menerangi Indonesia pun tidak hanya fokus di Kota-kota besar saja, tetapi juga di pelosok Indonesia seperti Papua.
"PLN yakin bahwa ketika Papua terus dialiri listrik, berarti kita telah mampu berbagi kemerdekaan dengan saudara-saudara kita di pelosok Indonesia," kata Syamsul Huda.
Selain itu, Syamsul Huda juga berbagi cerita mengenai usaha PLN dalam menghadapi tantangan yang terus datang tanpa henti, seperti percepatan listrik di Palu setelah bencana tsunami dan mengakomodir kebutuhan listrik untuk penyelenggaraan Asian Games 2018.
Melalui presentasi BukaTalks, Huda menekankan bahwa PLN akan terus menerangi Indonesia secara konsisten untuk Indonesia yang lebih baik.
Pembicara kedua adalah Benedicto Haryono selaku CEO KoinWorks dengan topik “P2P Lending Sebagai Solusi Kompetitif untuk para pelaku UKM Digital di Indonesia”.
Melalui BukaTalks, Benedicto menekankan bahwa KoinWorks memiliki mimpi untuk membuat para pelaku UKM Digital di Indonesia menjadi Bankable atau dapat mengakses pendanaan untuk mengembangkan usaha.
Hal ini sangat penting bagi penduduk Indonesia khususnya pelaku usaha mengingat hanya 36 persen dari 180 juta penduduk dewasa Indonesia yang memiliki akun bank.
Menurut Benedicto, P2P Lending yang ditawarkan oleh KoinWorks merupakan solusi alternatif dan kompetitif bagi para pelaku UKM Digital untuk dapat menjadi Bankable secara cepat dan fleksibel.
Hal ini terbukti oleh kisah sukses para UKM Digital yang menjadi pelanggan P2P Lending KoinWorks yang memiliki pertumbuhan bisnis yang sangat signifikan.
"Suasana Kopi", coffee shop yang berhasil melakukan ekspansi dengan pertumbuhan finansial sebesar 64 persen dalam waktu tiga hingga empat bulan adalah satu dari berbagai macam kisah sukses para pelaku UKM Digital yang menjadikan P2P lending sebagai solusi alternatif untuk mengembangkan usaha.
Pembicara ketiga adalah Abdullah Azwar Anas selaku Bupati Banyuwangi yang mengangkat topik "Meningkatkan Daya Saing UMKM, Mengerek Kesejahteraan Rakyat".
Anas bercerita bahwa latar belakang meningkatkan daya saing UMKM di Kabupaten banyuwangi tidak lepas dari peran potensi pariwisata yang dimiliki oleh Kabupaten Banyuwangi.
Terlebih lagi, Kabupaten Banyuwangi adalah salah satu kota atau kabupaten di Indonesia yang kaya akan potensi pariwisata.
Berbagai macam festival budaya seperti Festival Gandrung Sewu hingga festival modern seperti Banyuwangi Beach Jazz Festival telah dilaksanakan di Kabupaten Banyuwangi.
Hal ini dapat terjadi karena telah didukung oleh infrastruktur-infrastruktur yang menunjang, seperti bandara yang sudah mengadopsi khazanah lokal pada konsep arsitekturnya yang dikerjakan sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah.
Tidak lupa meningkatkan partisipasi masyarakat secara digital melalui pengembangan Homestay, sehingga hal ini dapat memberikan nilai tambah terhadap pembangunan pariwisata yang berkelanjutan.
"Akan tetapi, meningkatkan potensi pariwisata tanpa adanya campur tangan para pelaku UMKM lokal tidak akan ada artinya," kata Azwar Anas.
Berbagai kebijakan pemerintah lokal seperti akses dan layanan perizinan yang dipermudah untuk para UMKM, pendampingan ekonomi kreatif oleh BEKRAF, dan pembangunan “Rumah Kreatif” yang berperan sebagai wadah pelatihan tata kelola operasional dan pemasaran UMKM adalah berbagai upaya yang telah dilakukan Kabupaten Banyuwangi untuk meningkatkan daya saing UMKM.
Peningkatan daya saing tersebut difokuskan secara digital agar UMKM dapat ‘Melek Teknologi’ agar segala proses bisnis dapat dilakukan secara baik.
Melalui upaya yang telah dilakukan Kabupaten Banyuwangi terhadap peningkatan daya saing UMKM, Anas percaya bahwa upaya tersebut merupakan salah cara untuk memajukan ekonomi nasional.
Anas juga menekankan bahwa daerah merupakan kunci kemajuan ekonomi nasional.
Tentang Kompas100 CEO Forum
Kompas100 CEO Forum adalah acara yang diselenggarakan setiap tahun bagi para CEO yang tergabung sebagai emiten Kompas100 Bursa Efek Indonesia.
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai wadah bertemu dan bertukar pikiran mengenai proyeksi perekonomian tahun depan.
Tahun ini memasuki tahun penyelenggaraan ke-9, Harian Kompas bekerja sama dengan PT PLN (Persero) kembali menyelenggarakan Kompas100 CEO Forum.
KOMPAS100 CEO FORUM 2018 mengangkat tema “Meningkatkan Daya Saing Industri Indonesia”.
Tema tersebut diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pemerintah maupun perusahaan dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan.
Terlebih lagi, Indonesia diprediksi akan menjadi TOP 10 ekonomi di dunia pada tahun 2018.
Terdapat dua sudut pandang dalam meningkatkan daya saing industri Indonesia yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu dengan mengadopsi Revolusi Industri 4.0 dalam rangka meningkatkan efisiensi di dalam proses bisnis dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang ramah investasi.