Pesawat Lion Air Jatuh
Detik-detik Upaya Penyelamatan Syachrul Anto
Seketika, belasan personel Basarnas yang sedang istirahat di buritan kapal langsung berlari menuju geladak utama.
"Dokter! Dokter! Bawa dokter ke sini!" teriak seorang personel SAR dari RIB 01 yang masih merapat di buritan kanan Kapal KN SAR Basudewa.
Seorang dokter perempuan yang berada di kapal kemudian turun ke RIB 01.
Setelah berdiskusi dengan dokter, diputuskan bahwa penyelam tersebut harus dibawa ke kapal Victory milik Pertamina yang punya peralatan medis lebih lengkap.
Personel SAR masih terus memompa dada penyelam tersebut ketika RIB 01 lepas dari KN SAR Basudewa dan bergerak menuju kapal Victory sekira pukul 17.30 WIB. Kegiatan di kapal KN SAR Basudewa berangsur normal.
Beberapa wartawan yang sejak pagi berada di Kapal KN SAR Basudewa mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi.
Seorang wartawan senior yang kebetulan juga penyelam memberikan analisanya sambil berbincang santai dengan wartawan lain di kabin kapal.
"Saya lihat busa di mulutnya tadi. Biasanya itu karena naik ke permukaannya terlalu cepat. Kalau sudah begitu paru-parunya pasti jebol. Dekompresi, itu salah satu resikonya," kata wartawan tersebut.
Sementara itu, personel SAR di kapal belum ada yang memberikan komentar.
Seorang wartawan menemukan nama Syachrul Anto di data penyelam yang difotonya pada Kamis (1/11/2018) di tenda Basarnas di dermaga JICT 2.
Nama Syachrul tercantum dalam data penyelam dari Indonesian Diver bersama 17 penyelam lainnya.
Wartawan kesulitan untuk mencaei informasi lebih lanjut tentang Syachrul karena minimnya jaringan internet.
Sekira pukul 18.30 WIB, seorang personel SAR datang ke kabin mencari tas berisi peralatan dokter.
Dari kasak-kusuk mereka, terdengar kalau denyut nadi Syachrul masih terasa ketika di kapal Victory.
"Katanya, denyut nadinya masih terasa di Victory," kata seorang personel di kabin.