Senin, 6 Oktober 2025

Said Aqil Ungkap Ada yang Berencana Dirikan Khilafah di ASEAN

Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj, meminta umat Islam di Indonesia mengedepankan ciri khas sebagai umat toleran

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi
glery lazuardi
PP Muhammadiyah menggelar pertemuan dengan PBNU di kantor PP Muhammadiyah, Rabu (31/10/2018) malam 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siroj, meminta umat Islam di Indonesia mengedepankan ciri khas sebagai umat toleran.

Menurut dia, NU dan Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia berkewajiban mengawal ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan antara umat Islam. Selama ini sikap toleran menjadi jati diri dua ormas itu.

"NU dan Muhammadiyah berkewajiban mengawal ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, ukhuwah insaniah. Mari kita jaga itu semuanya karena jika tidak maka ancaman disintegrasi ancaman perang saudara ada," ujar Said Aqil di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Rabu (31/10/2018).

Belakangan, dia menilai, aneh apa yang terjadi di Indonesia. Sebab, sama sekali tidak menunjukkan watak umat Islam di Indonesia, karena menjadi keras dan beringas. Dia melihat umat Islam di Indonesia mulai terpengaruh paham dari luar.

"Belakangan ini kami merasakan ada suatu yang aneh. Dari asing, dari luar rasanya. Sebagian saudara, kami jadi beringas. Jadi keras. Sama sekali tak menunjukan watak umat Islam Indonesia," kata dia.

Dia juga melihat banyak masyarakat menjadi radikal. Dia menduga hal ini terjadi karena pengaruh paham dari luar. Dia mengungkapkan ada rencana dari salah satu pihak menerapkan khilafah di wilayah ASEAN.

"Bahkan saya baca kalau tidak salah ada rencana tahun 2024 harus sudah ada khilafah di Asean ini termasuk Indonesia. Mudah-mudahan mimpi ini tidak terjadi, tidak akan terlaksana berkat adanya NU dan Muhammadiyah," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved