Sabtu, 4 Oktober 2025

Pesawat Lion Air Jatuh

Sempat Syok Hingga Tak Mau Makan, Keluarga Relakan Kepergian Mahheru Korban Pesawat Lion Air JT 610

Sri Subekti, serta dua anaknya Nabila Azzahra dan Sofie telah menerima kenyataan pesawat yang ditumpangi suami sekaligus ayah mereka kecelakaan

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Budi Rustono, sahabat sekaligus tetangga yang membantu pihak keluarga menyerahkan segala keperluan identifikasi korban kepada RS Polri Kramat Jati 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Keluarga perlahan-lahan bisa menerima kenyataan bahwa Mahheru (46), menjadi satu korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang terjadi pada Senin (29/10/2018) lalu.

Bahkan, istri Mahheru, Sri Subekti, serta dua anaknya Nabila Azzahra dan Sofie telah menerima kenyataan pesawat yang ditumpangi suami sekaligus ayah mereka mengalami kecelakaan.

Baca: KRI RIGEL 933 Temukan Objek 20 Meter di Perairan Karawang Melalui Sistem Sonar

Meski sebelumnya, keluarga sangat syok bahkan tidak mau makan saat mendengar kabar kecelakaan pesawat Lion Air JT610 itu.

Hal itu disampaikan Budi Rustono, sahabat sekaligus tetangga yang membantu pihak keluarga menyerahkan segala keperluan identifikasi korban kepada RS Polri Kramat Jati.

"Sekarang sudah mulai bisa menerima, sudah mau makan, tapi keluarganya sedang istirahat sekarang. Kemarin pas ke RS Polri untuk ngurus keperluan memang masih syok, jadi nomor yang dikasih ke RS Polri nomor saya," kata Budi di kediaman Mahheru, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Rabu (31/10/2018).

Budi menceritakan, Sri Subekti merupakan orang yang pertama mengetahui bahwa pesawat Lion Air JT 610 hilang kontak dan jatuh di perairan Tanjung Karawang tak lama usai lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada senin pagi itu.

Usai mendengar dan mengetahui lewat pemberitaan media, Sri yang juga pegawai Badan BPN Depok bergegas menyambangi Bandara Soekarno-Hatta untuk mencari informasi keberadaan suaminya.

Sementara, putri korban, Nabilla yang kala itu sedang di sekolah dijemput oleh saudaranya, sedangkan, Sofie baru mengetahui kabar duka pada sore hari usai menyelesaikan kegiatan belajarnya.

"Istrinya tahu pas lagi kerja, pas tahu langsung ke bandara untuk dapat konfirmasi dari pihak Lion Air. Malamnya keluarga baru sepak untuk pasang tenda dan mengadakan tahlilan," ujarnya.

Saat ini, pihak keluarga tengah menunggu identifikasi korban di RS Polri.

Keluarga juga telah siap menerima apapun kabar terkait nasib Mahheru yang merupakan Kabag TU Kanwil BPN Bangka Belitung.

Keluarga juga berencana memakanan jenasah Mahheru di Kalimulya 2 persis di samping makan adiknya.

"Kalaupun enggak selamat ya kita berharap jasadnya ditemukan. Rencananya dimakamkan TPU Kalimulya 2 atau Kalomul 3, kemarin kita sudah mengurus keperluan makam ke RT," jelas Budi.

Sementara itu, karanan bunga duka cita juga terlihat berjejer di dekat halaman rumah korban.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved