Sabtu, 4 Oktober 2025

Pesawat Lion Air Jatuh

Xherdan Fachridzi dan Anaknya Jadi Korban Lion Air JT610 Usai Dukung Timnas Indonesia vs Jepang

Satu lagi korban terdeteksi oleh pihak keluarga menjadi penumpang di pesawat Lion Air JT610 jurusan Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh

Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga memadati Pantai Tanjung Pakis yang menjadi lokasi pantai terdekat jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018). Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta ke Pangkal Pinang diketahui membawa sebanyak 178 penumpang dewasa, 1 anak-anak dan 2 bayi, jatuh di kawasan perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada pagi hari ini. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Satu lagi korban terdeteksi oleh pihak keluarga menjadi penumpang di pesawat Lion Air JT610 jurusan Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi tadi.

Mereka adalah Xherdan Fachridzi dan Wahyu Alldila yang bekerja di PT Pelindo II Cabang Pangkalbalam, penumpang ayah dan anak di pesawat Lion Air.

Dari daftar manifes penumpang yang dirilis oleh Corporate Communication Lion Air, pesawat mengangkut 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua penumpang bayi termasuk dalam penerbangan ini ada tiga pramugari sedang pelatihan dan satu teknisi.

.
Wahyu Alldila dan Xherdan Fachridzi di sela-sela menonton pertandoingan sepak bola antara Timnas Indonesia vs Jepang. (Istimewa)

Nama Xherdan Fachridzi dan Wahyu Alldila tertera di dalam manifes penumpang yang dirilis pihak Lion Air tepatnya pada nomor 5 dan nomor 46.

Menurut penuturan salah satu kerabat korban, Xherdan Fachridzi dan ayahnya Wahyu Alldila berangkat dari Pangkal Pinang ke Jakarta untuk tujuan menonton pertandingan bola.

Mereka ingin menyaksikan pertandingan perempat final Piala Asia U-19 antara Timnas U 19 Indonesia VS Jepang yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Minggu malam, 28 Oktober 2018.

"Mereka ke Jakarta nonton Indonesia VS Jepang kemarin," ujar Dipa salah seorang kerabat korban, dikutip dari Grid.ID dalam artikel berjudul 'Nasib Malang Xherdan Fachridzi dan Ayahnya Jadi Korban Lion Air JT610 Sepulang Nonton Bola di Jakarta'.

Dipa mengaku sempat kaget saat mengetahui jatuhnya pesawat Lion Air tersebut.

Pasalnya Wahyu Alldila dan anaknya Xherdan Fachridzi yang baru berusia 2 tahun adalah penumpang pesawat tersebut.

"Ketika saya membaca berita jatuhnya pesawat Jakarta-Pangkal Pinang, saya merinding. Karena itu rute yang saya beberapa kali naiki,"

 "Kampung halaman almarhumah ibu saya ada di Bangka. saya punya banyak sekali keluarga di sana," ujar Dipa.

"Dalam berita tersebut, ada dua bayi diantara 188 penumpang. Saya kaget bukan main ketika mendapat kabar salah satu bayi (balita) yang disebutkan itu adalah keponakan saya. Suami sepupu saya dan anaknya yang masih balita berada dalam pesawat itu," lanjutnya.

Saat ini pihak keluarga sudah mendatangi Crisis Center yang terdapat di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Bangka Belitung, untuk mengetahui perlembangan pencarian korban yang terus dilakukan tim SAR.

"Udah ada perwakilan keluarga di Bandara, semoga semua baik-baik saja," pungkasnya.

Sebelumnya, seorang pramugari asal Madiun, Jawa Timur, Alfiani Hidayatul Solikha telah dikonfirmasi menjadi korban dari peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT610 itu.

Pramugari cantik ini terbang dalam pesawat yang dikomandoi Captain Bhavye Suneja dengan kopilot Harvino dan lima awak kabin lainnya, Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.

SURYA.co.id berkesempatan menemui kelurga Alfiani yang berada Dukuh Gantrung, Desa Mojorejo, Kabupaten Madiun, Senin (29/10/2018) siang.

Suasana duka tampak menyelimuti rumah Alfiani Hidayatul Solikha, yang berada di RT14/RW07 tersebut.

Ketua RW 14, Dukuh Gantrung, Desa Mojorejo, Kabupaten Madiun, Suwito mengatakan, keluarga Alfiani masih mengalami shock dan belum dapat dimintai keterangan.

"Jangan dulu (ditemui), mereka masih shock," kata Suwito saat ditemui di lokasi.

Sosok Alviani diketahui baru dua bulan bekerja sebagai pramugari di Lion Air.

"Baru dua bulan," kata saudara Alvi yang bernama Wijayanti.

Tetangga korban yang enggan disebutkan namanya, mengatakan Alvi baru saja lulus dari sekolah pramugari.

Di mata tetangganya, Alvi dikenal sebagai anak yang ramah dan baik.

"Anaknya anteng (pendiam), baik dengan tetangga. Cantik anaknya," kata seorang tetangga korban saat ditemui di rumah korban.

Sebelum terbang, Alviani Hidayatul Solikha sempat menelpon kerabatnya.

Wijayanti, kerabat korban mengatakan Alvi sempat memberi kabar bahwa dirinya akan terbang ke Pangkal Pinang.

"Pagi-pagi sudah menelpon, mau berangkat. Nggak bicara banyak, cuma katanya mau ke Pangkal Pinang," kata Wijayanti.

Wijatanti mengatakan, beberapa jam kemudian ia ditelpon dari seseorang yang mengaku dari kantor Lion Air, mengabari bahwa Alvi menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat Lion Air yang jatuh di Perairan Tanjung Karawang.

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved