Sabtu, 4 Oktober 2025

Pesawat Lion Air Jatuh

Tim Gabungan Fokus Temukan Titik Jatuhnya Pesawat Lion Air JT-610

"Kami mencari terus. Hanya titik lokasi (pesawat) masih belum ditemukan. Kalau sudah ditemukan akan dievakuasi terpusat di titik itu," kata dia.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Choirul Arifin
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Petugas memilah serpihan pesawat dan barang penumpang pesawat Lion Air JT 610 di Dermaga JICT 2, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, senin (29/10/2018). Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta - Pangkal Pinang jatuh di perairan Pantai Karawang, Jawa Barat. Pesawat membawa yang jatuh di perairan Pantai Karawang mengangkut 181 penumpang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan berupaya melakukan pemetaan untuk mencari lokasi terjatuhnya pesawat Lion Air JT610 di Perairan Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018).

Pernyataan itu disampaikan Direktur Operasional Basarnas Brigjen Marinir Bambang Surya Aji.

"Hanya tinggal menemukan titik lokasi kapal itu berada. Radius sekitar 12-15 miles. Area sekitar 150 miles square. Tadi kami sudah membuat. Kami membuat SAR med dulu berdasarkan perhitungan arus dan lain sebagainya," ujarnya, di kantor Basarnas, Senin (29/10/2018).

Dia memprediksi lokasi terjatuhnya pesawat tidak akan berubah. Sehingga, pihaknya menggunakan radius 150 miles square untuk melakukan pencarian. Sedangkan untuk posisi korban, dia menilai, arus air laut sudah membawa korban.

Baca: Data Lengkap Insiden Kecelakaan Lion Air dari Tahun ke Tahun

"Kami mencari terus. Hanya titik lokasi (pesawat) masih belum ditemukan. Kalau sudah ditemukan akan dievakuasi terpusat di titik itu," kata dia.

Sejauh ini, dia mengaku, tidak ada kendala selama operasi pencarian dan penyelamatan korban. "Kendala tidak ada. Kami masih menyelam dibantu diperkuat peralatan canggih," tuturnya.

Baca: Alviani Hidayatul Solikha, Pramugari Lion Air JT 610 yang Jatuh Sempat Tuliskan Caption Ini

Selama proses pencarian, dia menambahkan, pihaknya sudah menerjunkan satu unit KRI yang dilengkapi perlengkapan modern, seperti Remotely Operated Vehicle (ROV) dan NBSS. Untuk kedalaman jatuhnya pesawat diprediksi sekitar 30-35 meter.

"Yang pertama ROV, NBSS juga disitu disiapkan untuk mendeteksi adanya barang-barang yang ada di bawah termasuk sonar. Itu lebih lengkap yang ada di KRI itu terutama dalam kedalaman segitu dengan ROV saja sudah cukup," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved