Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2019

PSI Usulkan Jokowi Dinobatkan Sebagai ‘Bapak Ekonomi Digital Indonesia’

Spesialis pembayaran elektornik lintas negara berbasis Inggris, yang menempatkan Indonesia pada peringkat pertumbuhan E-commerce

Presiden Jokowi beserta istri saat menghadiri festival keraton dan masyarakat adat di Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur, Minggu (28/10/2018).(KOMPAS.com/TAUFIQURRAHMAN) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk ekonomi kreatif, Daniel Tumiwa, mengusulkan agar Presiden Jokowi dinobatkan sebagai Bapak Ekonomi Digital Indonesia.

“Kepemimpinan Pak Jokowi telah memberikan dukungan luar biasa bagi perkembangan ekonomi digital dengan memberikan kondisi yang kondusif untuk generasi milenial berkarya,” ujar Daniel, dalam keterangannya, Senin (29/10/2018).

Pernyataan PSI ini dikeluarkan merespons laporan PPRO, spesialis pembayaran elektornik lintas negara berbasis Inggris, yang menempatkan Indonesia pada peringkat tertinggi pertumbuhan E-commerce di dunia.

Menurut PPRO, pertumbuhan E-commerce Indonesia mencapai 78%, jauh melampaui rata-rata pertumbuhan dunia yang hanya berada pada angka 14% dan Asia pada angka 28%.

“Di dunia di mana ekonomi digital semakin menempati posisi semakin sentral dalam perekonomi dunia. Pertumbuhan ini adalah sebuah aset besar bagi pertumbuah ekonomi Indonesia di masa datang," kata dia.

Baca: Deddy Cobuzier Larang Kekasih Bawa Ponsel, Sabrina: Kasian Papi Umurnya Sama Pacarku Ga Beda Jauh

Daniel memuji kebijakan Jokowi yang menjadikan pemerintah tidak campur tangan terlalu jauh dan membiarkan industri bekerja dengan dinamis dan penuh inisiatif.

Menurutnya, Jokowi membiarkan industri ekonomi digital mengatur diri sendiri, sementara pemerintah dengan baik berperan sebagai akselerator.

Sebagai salah satu pionir dalam dunia E-commerce di Indonesia, Daniel mengaku merasakan langsung dukungan dan kepemimpinan Jokowi yang telah menyebabkan ekonomi digital Indonesia berkembang pesat. Di mana selama empat tahun terakhir, ruang bagi pengusaha generasi baru mengambil peran dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara dibuka seluas-luasnya.

“Pendekatan pemerintahan Jokowi berbeda sekali dengan pemerintahan sebelumnya. Dulu ada kesan pemerintah enggan mengatur investasi di bidang ini; di mana di era Pak Jokowi berbagai hambatan bagi tumbuh kembangnya ekonomi digital justru terus diminimalisir. Kesungguhan inisiatif pemerintah itu terbukti membuahkan hasil setelah Indonesia resmi mengembangkan 4 perusahaan unicorn bernilai total 108.3 Trilyun dalam 3 tahun terakhir,” jelasnya.

Adapun langkah di era Jokowi yang menumbuhkan ekonomi digital, antara lain seperti dibatalkannya Daftar Investasi Negatif untuk ecommerce, penyesuaian atas kewajiban server berada secara fisik di Indonesia, pendekatan progresif terhadap pajak penjualan E-commerce, dan pemberian peninjauan secara selektif izin kerja tenaga ahli teknologi yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan rintisan.

Lebih lanjut, ia menilai pemerintah saat ini sudah cukup maksimal memberi dukungan dan perlindungan bagi perusahaan-perusahaan rintisan (startup).

"Platform dan media digital tidak bisa langsung dituntut secara hukum apa bila dianggap gagal menjalankan usahanya. Hal ini penting karena memberi ruang untuk bereksperimen dan merubah model bisnis seiring dengan perubahan sikap konsumen yang cepat berubah di dunia digital,” terang Daniel.

“Perlindungan semacam ini akan mendorong inovasi luar biasa seperti terjadi di Amerika Serikat," imbuhnya.

Menurut Daniel, segenap langkah rileks pemerintah inilah yang menyebabkan Indonesia berada di peringkat tertinggi pertumbuhan Ecommerce di dunia. “Ini adalah bukti nyata bahwa Pak Jokowi layak dinobatkan sebagai Bapak ekonomi Digital Indonesia," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved