Pesawat Lion Air Jatuh
Proses Evakuasi Korban Lion Air Dilakukan, Basarnas Harap Mukjizat Maha Kuasa
Pesawat tersebut membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Nugroho Budi Wiryanto mengatakan pihaknya masih mencoba mencari para penumpang jatuhnya pesawat Lion Air JT610 yang jumlahnya 189 orang, termasuk sejumlah pegawai instansi terkait seperti Kementerian Keuangan, dan anggota DPRD Bangka Belitung.
"Proses pencarian masih terus dilakukan. Kami belum bisa menemukan pejabat terkait. Penumpang ada 178 ditambah kru, total ada 189 orang," kata Nugroho di Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin 29 Oktober 2018.
Dirinya juga berharap ada mukjizat dari yang maha kuasa terkait adakah korban selamat dalam evakuasi korban Lion Air yang sekarang tengah berlangsung di perairan Karawang
"Kemungkinan selamat kamj menunggu mukjizat dari yang maha kuasa. Badan pesawat serta black box belum kami temukan," ungkapnya.
Nugroho menuturkan, jika telah mendapat kabar terkait para korban, segera dilaporkan ke publik.
Baca: Komitmen Lion Air Layani Kebutuhan Semua Keluarga Korban Pesawat Lion Air JT 610
"Untuk pejabat itu kami belum tahu. Kalau sudah diketemukan, kami sampaikan segera," kata dia.
Seperti diketahui, pesawat tipe B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkalpinang, Bangka Belitung dilaporkan telah hilang kontak pada Senin (29/10/2018) pada sekitar pukul 06.33 WIB.
Pesawat bernomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E. Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar.
Pesawat tersebut membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA.