Pesawat Lion Air Jatuh
Beredar Video Kepanikan Penumpang di dalam Pesawat Disebut Lion Air JT 610, Ini Fakta Sebenarnya
Pesawat Boeing 737 Max-8 Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 tujuan Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan dekat Karawang, Jawa Barat, Senin
TRIBUNNEWS.COM - Pesawat Boeing 737 Max-8 Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 tujuan Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan dekat Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).
Musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 itu diikuti dengan beredarnya berbagai infomasi di media sosial.
Termasuk beredarnya sebuah video yang memperlihatkan kondisi penumpang di dalam pesawat yang tengah panik.
Dalam video itu, penumpang pesawat terlihat panik dan menyebut nama Allah.
"Allahu akbar, Allahu Akbar," demikian ucapan penumpang.

Baca: Alfiani Pramugari Lion Air Korban Pesawat Jatuh Baru 2 Bulan Bekerja, Orangtua Syok
Video tersebut lantas disebut-sebut sebagai video penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh hari ini.
Namun, faktanya, video tersebut bukanlah video pesawat Lion Air JT 610.
Video itu merupakan video lama seorang warganet yang berada di dalam pesawat dan pesawatnya mengalami crash.
Kepastikan itu diketahui dari postingan warganet pemilik video tersebut.
Warganet itu menyebut video tersebut merupakan video pesawat Lion Air JT 3535 tujuan Padang-Jakarta pada 10 Desember 2017.



Kronologi Kecelakaan Verski KNKT
Dalam keterangan tertulis Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), pesawat Lion Air JT 610 berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 06.20 WIB.
Diperkirakan pesawat bakal tiba di Pangkalpinang pada pukul 07.20 WIB.
Namun, baru dua menit terbang, pilot Lion Air JT 610 menginfomasikan adanya permasalahan.
Pada jam 06.22.00 WIB, pilot menghubungi Jakarta Control dan menyampaikan permasalahan flight control saat terbang di ketinggian 1.700 ft dan meminta naik ke ketinggian 5.000 ft.
Jakarta Control mengizinkan pesawat naik ke 5.000 ft.
Pada jam 06.32 WIB, Jakarta Control kehilangan kontak dengan pesawat Lion Air JT 610.
Sekitar pukul 08.00 WIB, KNKT menerima informasi dari pihak Lion Air mengenai kejadian hilang kontanya pesawat.
KNKT kemudian membentuk command center di kantor KNKT untuk berkoordinasi dengan pihak PT Lion Air, Basarnas, AirNav Indonesia, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan BPPT, Pelindo II, BMKG, Otoritas Pelabuhan Tanjung Priuk dan pihak lain.
Baca: Kepala KSOP Muntok Diduga Turut Jadi Korban Lion Air
Jam 8.30 WIB, Ketua KNKT dan investigator KNKT bergabung dengan Kepala Basarnas di Posko Basarnas Jakarta.
Jam 9.40 WIB, tim investigator KNKT menuju ke pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utra untuk berkoordinasi dengan BPPT guna pemakaian Kapal Baruma Jaya IV dalam pencarian lokasi jatuhnya pesawat Lion Air.
Jam 10.00 WIB, Ketua KNKT bersama Kepala Basarnas melakukan konferensi pers kepastian informasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
(Tribunnews.com/Daryono)