Senin, 6 Oktober 2025

Demo di Jakarta

Musa Rela Bolos Kerja Demi Demo

Dari sekian banyak massa aksi, adalah Musa. Seorang pria asal Sukabumi yang hadir untuk bergabung dengan demonstran lainnya.

Tribunnews/JEPRIMA
Sejumlah massa aksi saat melakukan unjuk rasa Bela Tauhid didepan Gedung Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2018). Aksi ini terkait dengan adanya kasus pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid yang dinyatakan sebagai HTI di Garut, Jawa Barat. Tribunnews/Jeprima 

Kecewa Tidak Ada Wiranto

Kekecewaannya juga dilontarkan oleh ribuan massa aksi lainnya. Mereka kecewa lantaran tujuh delegasi tersebut tak ditemui langsung oleh Menko Polhukam Wiranto.

Ketua Umum GNPF (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa) Ulama, Yusuf Martak yang memimpin delegasi mengatakan Wiranto kini tengah berada di Palu, Sulawesi Tengah untuk menindaklanjuti tanggap bencana di kawasan tersebut.

“Kami diterima dengan baik oleh Bapak Sekretaris Kemenko Polhukam Mayjen Agus Surya Bakti, karena Menko Polhukam Pak Wiranto sejak kemarin berada di Palu untuk penanganan bencana, memang jadwalnya tidak pas,” terang Yusuf Martak.

Pernyataan Yusuf Martak itu disambut oleh cemoohan masa yang kecewa. Yusuf Martak kemudian berusaha menenangkan massa bahwa apresiasi delegasi diterima secara baik oleh pihak Kemenko Polhukam.

“Apa yang kami sampaikan kasus per kasus kepada pihak Kemenko Polhukam sudah ditampung, dan kami harap teman-teman semua mengawal agar aspirasi ditindaklanjuti,” tegasnya.

“Jika tidak ditindaklanjuti maka kita akan laksanakan aksi kedua,” ujarnya.

Kemudian Agus Surya Bakti ikut menemui langsung ribuan massa tersebut. Massa pun kembali melayangkan cemoohan kepada Agus.

Agus menyatakan apa yang disampaikan perwakilan akan diteruskan kepada Wiranto. “Apa yang sudah disampaikan akan kami sampaikan kepada Menko Polhukam,” kata Agus.

Rombongan perwakilan itu dipimpin oleh Ketua Umum GNPF (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa) Ulama, Muhammad Yusuf Martak.

Sementara lainnya adalah KH Abdulrasyid Abdullah Syafi’i, Habib Idrus, Habib Muchsin bin Zaid Al Ath Thos, Ustadz Dani, Ustadz Syuhada Bahri, dan Ustadz Ja’far Shodiq. Para perwakilan menyampaikan aspirasi kepada pihak Kemenko Polhukam terkait insiden pembakaran bendera di Garut, Jawa Barat beberapa hari lalu.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved