Topi Koboi Menhan Ryamizard saat Bertemu Menhan Australia di Bali

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu terlihat sedikit berbeda saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Australia, Christopher Pyne di Hotel Mulia, Bali, Kamis (11/10/2018).

Meski memakai busana formal, yakni setelan jas berwarna hitam dan dasi berwarna merah, Ryamizard mengenakan topi koboi berwarna cokelat di kepalanya.

Baca: Indonesia-Singapura Tindak Lanjuti Kerja Sama Ekonomi

Terlihat Menhan Australia memandangi topi yang dikenakan Ryamizard dengan tatapan penasaran saat bersalaman dengannya.

Ryamizard pun terlihat tertawa lebar saat melihat reaksi Menhan Australia tentang topi koboi yang dikenakannya itu. 

Melalui keterangan pers dari Kementerian Pertahanan RI, Ryamizard mengapresiasi upaya–upaya yang telah dilakukan Menhan Australia Christopher Pyne dalam merumuskan pertemuan kedua Menteri Pertahanan.

Baca: Kisah Merry Jadi Asisten Raffi Ahmad: Terima Endorse, Gaji Puluhan Juta dan Beli Mobil

Hal tersebut sejalan dengan hasil pertemuan two plus two sebelumnya antara Menlu dan Menhan RI dengan Menlu dan Menhan Australia pada tanggal 14 - 17 Maret 2018 lalu di Sydney, Australia.

Kedua negara sepakat bahwa peningkatan kerja sama pertahanan dan keamanan kawasan antara Indonesia - Australia perlu diteruskan untuk dapat menjadi sarana yang baik dalam mendukung kepentingan bersama kedua negara.

Pertemuan yang juga dihadiri Sekjen Departemen Pertahanan Australia Rebecca Skinner membahas kerja sama bilateral yang mencakup keamanan maritim, keamanan siber dan kerja sama pertahanan.

Di samping itu, akan dibahas pula beberapa isu global dan regional seperti kerjasama tiga negara RI-Australia-AS, RI-Australia-India, pertemuan konter teroris 2019 di Indonesia, Trilateral Indomalphi dan Our Eyes.

Melalui pertemuan kedua Menhan tersebut, diharapkan dapat saling memberikan masukan yang selanjutnya dapat meningkatkan mereka sama pertahanan serta mendukung kepentingan nasional Indonesia dan Australia.

Selain itu forum dialog bilateral tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi peningkatan hubungan kedua negara serta memberikan kontribusi bagi stabilitas dan keamanan regional dan global.

Dalam pertemuan tersebut, Menhan RI mengajak Australia menjadikan momentum ini sebagai sarana untuk bertukar pengalaman, mengembangkan berbagai potensi negara-negara anggota serta mendukung pengaturan tata kelola kerja sama maritim.

Hal ini penting sebagai upaya bersama dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan Samudera Hindia.

Baca: Menristekdikti: Presiden Kemana pun Bukan Politik, Bedakan Antara Capres dengan Presiden

Indonesia dan Australia harus bekerjasama dalam kegiatan bilateral dan multilateral dalam hal pemberian informasi, peningkatan SDM, membangun kerja sama lintas negara di kawasan terutama terkait pertahanan dan keamanan maritim.

Kerja sama harus menguatkan dan berdasar pada perjanjian di Bali, rencana aksi (kerja sama maritim) dan kesepakatan lainnya yang telah disetujui kedua negara.