Sabtu, 4 Oktober 2025

Gempa di Sulteng

Kemenhub Kebut Perbaikan Runway Bandara Palu Agar Pesawat Besar Bisa Mendarat

Perbaikan yang paling pertama dilakukan pada bagian runway atau landasan pacu yang saat ini hanya bisa digunakan 2000 meter

Editor: Fajar Anjungroso
darul/tribuntimur.com
Puluhan penumpang pesawat Hercules dari Kota Palu, Sulteng tiba di Bandara Lanud Hasanuddin, Sabtu (29/9/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan perbaikan runway Bandara Mutiara Sis Al-Jufri akan dikebut untuk meningkatkan pelayanan bantuan logistik maupun pelayan penerbangan penumpang.

Perbaikan yang paling pertama dilakukan pada bagian runway atau landasan pacu yang saat ini hanya bisa digunakan 2000 meter dari total panjang runway 2500 meter.

Saat ini konstruksi perbaikan dimulai dari runway titik 15 yang kerusakannya tidak begitu parah dan targetnya selesai dalam waktu satu hingga dua minggu.

"Yang efektif itu 2000 meter sisi 15 itu ada 250 meter yang sedang di konstruksi dan akan diselesaikan dalam minggu ini," ujar Budi Karya di Kementerian Perhubungan,  Rabu (3/10/2018).

Jika runway 15 sudah selesai diperbaiki seluruh jenis pesawat termasuk airbus sudah bisa mendarat di bandara Mutiara Sis Al-Jufrie.

"Pesawat 737 ini apapun jenisnya sudah bisa mendarat juga airbus 320. Satu bulan kemudian bandar ini akan memiliki 2500 memuat penerbangan jadi leluasa," papar Budi Karya.

Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie pun kini sudah beroperasi selama 24 jam setelah Airnav memulihkan kembali fasilitas navigasi (DVOR/DME).

Sesuai NOTAM no H0913/18  jam operasional di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu untuk penerbangan komersial dari pukul 06.00 WITA hingga Pk 22.00 WITA.

Baca: Ratna Sarumpaet Terbukti Bohong, Mahfud MD Minta Fadli Zon dan Rachel Maryam Dijerat UU ITE

Sedangkan untuk penerbangan emergency seperti SAR dan kemanusiaan Bandara dibuka 24 jam penuh dan setiap jamnya Bandara di Palu itu dapat melayani sembilan penerbangan.

"Pada kondisi tanggap darurat ini ada kesepakatan, 4 slot di peruntukan untuk penerbangan militer, 4 untuk penerbangan sipil dan 1 safety margin," kata Manager Humas AirNav Indonesia, Yohanes Sirait melalui keterangan tertulisnya, Selasa (3/10/2018).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved