Sabtu, 4 Oktober 2025

Polemik Ratna Sarumpaet

Tak ada Nama Ratna Sarumpaet di 23 Rumah Sakit Bandung, Ini 3 Penjelasan Versi Polisi

Kabar pengeroyokan yang menimpa aktivis Ratna Sarumpaet menjadi viral di media sosial.

Penulis: Aji Bramastra
KOMPAS.COM/ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Ratna Sarumpaet 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar pengeroyokan yang menimpa aktivis Ratna Sarumpaet menjadi viral di media sosial.

Pihak Prabowo Subianto sudah membenarkan bahwa Ratna Sarumpaet telah menceritakan peristiwa pemukulan itu pada mereka.

Kabar ini menjadi viral setelah lebih dulu beredar foto seorang wanita mirip Ratna Sarumpaet dengan wajah bengkak dan terluka, di media sosial.

BACA JUGA : Dahnil Anzar Beberkan Kronologi Penganiayaan Ratna Sarumpaet

Polisi pun mengaku sudah menerjunkan tim khusus untuk menyelidiki kabar pemukulan Ratna Sarumpaet.

Tapi, hasilnya nihil.

Berikut 3 hal penjelasan versi Polri soal pengeroyokan Ratna Sarumpaet :

1. Tak Ada Laporan

Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto menyebutkan pihaknya belum menerima laporan polisi (LP) soal dugaan penganiayaan yang dialami aktivis Ratna Sarumpaet.

"Ratna Sarumpaet, kita belum mendapatkan laporan, hanya informasi katanya dia dianiaya tanggal 21 September, nah itukan sudah lama, enggak ada laporan, ya kita enggak tahu," kata Setyo di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).

Dalam rilis Kapolda Jawa Barat, disebutkan bahwa tidak ditemukan laporan polisi atas nama Ratna Sarumpaet di Polrestabes Bandung dan 28 Polsek di Bandung.

2. Hasil Visum Bisa Berubah

Setyo mengatakan, meski sudah berlangsung lebih dari satu pekan, namun Ratna Sarumpaet masih bisa melaporkan peristiwa tersebut ke polisi.

Namun, ia mengingatkan, lamanya waktu tersebut dapat mengubah hasil visum.

"Bisa bisa, cuman masalahnya nanti kalau divisum itu mungkin sudah sembuh kalau 10 hari," tutur dia.

3. Nihil di 23 Rumah Sakit

Setyo juga membenarkan informasi bahwa pihaknya mencari keberadaan Ratna ke sejumlah rumah sakit yang ada di Bandung.

Hal itu untuk melihat apakah Ratna sempat mendapat perawatan medis.

"Kita melakukan pengecekan di sana (rumah sakit di Bandung) enggak tahunya yang bersangkutan sudah ada di rumah, dan katanya bertemu dengan Pak Prabowo, katanya ya," terang dia.

Selain itu, polisi juga memeriksa 23 rumah sakit di Bandung dan tidak menemukan perawatan atas nama Ratna Sarumpaet.

Rumah sakit itu di antaranya, RS Hasan Sadikin, RS Muhammadiyah, RSUD Ujung Berung, RS Hermina Arcamanik dan RS Hermina Pasteur. 

Lupa Kronologi

Aktivis Ratna Sarumpaet menceritakan kronologi penganiayaan yang dialaminya kepada calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Ratna merupakan salah seorang juru kampanye nasional di Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dalam pertemuan tersebut hadir pula Ketua Dewam Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon

"Sore ini setelah agak pulih ia (Ratna Sarumpaet) melaporkan ke Pak Prabowo kejadian yg menimpanya. Pak Prabowo didampingi Pak Amien Rais dan Fadli Zon," ujar Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018).

Menurut Nanik, Ratna dianiaya oleh tiga orang pada 21 September 2018 lalu di sekitar Bandara Husein Saatranegara, Bandung, Jawa Barat.

Malam itu Ratna baru saja menghadiri acara konferensi dengan peserta beberapa negara asing di sebuah Hotel.

Kemudian Ratna naik taksi dengan peserta dari Sri Lanka dan Malaysia.

"Mbak Ratna sebetulnya agak curiga saat tiba-tiba taksi dihentikan agak jauh dari keramaian. Nah saat dua temannya yang dari luar negeri turun dan berjalan menuju Bandara, Mbak Ratna ditarik tiga orang ke tempat gelap, dan dihajar habis oleh tiga orang, dan diinjak perutnya," kata Nanik.

Setelah dipukuli, Ratna dilempar ke pinggir jalan, sehingga bagian samping kepalanya robek.

Dengan sisa tenaga, Ratna mencari kendaraan menuju rumah sakit di Cimahi serta menelepon temannya seorang dokter bedah agar langsung ditangani.

Menurut pengakuan Ratna, lanjut Nanik, kejadiannya sangat cepat sehingga sulit mengingat bagaimana urutan kejadiannya. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved