Liga 1
Penganiayaan Terhadap Suporter Persija Tidak Manusiawi
Fary yang juga menjabat Ketua Departemen Sport Inteligent PSSI meminta kedua kubu suporter untuk mengakhiri konflik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi Gerindra MPR RI Fary Djemy Francis mengecam aksi brutal oknum suporter Persib Bandung yang melakukan penganiayaan sehingga menyebabkan suporter Persija Jakarta bernama Haringga Sirilla meninggal dunia. Tindakan tersebut menurutnya jauh dari rasa kemanusiaan.
"Saya juga menyayangkan sekaligus mengecam keras aksi brutal yang dilalukan oknum suporter. Tindakan main hakim sendiri adalah prilaku yang tidak terpuji, tidak manusiawi dan jauh dari nilai-nilai budaya kita sebagai Bangsa Indonesia," ujar Fary, Senin, (24/9/2018).
Fary meminta pihak kepolisian mengusut tuntas pelaku penganiayaan tersebut. Sehingga para pelaku mendapat hukuman yang setimpal, dan kejadian tersebut tidak terulang dikemudian hari.
"Kejadian ini bukan kali pertama. Sudah kesekian kali korban dari kedua kubu berjatuhan setiap laga klasik ini berlangsung. Bahkan, seringkali juga masyarakat biasa yang menjadi korban salah sasaran," katanya.
Fary yang juga menjabat Ketua Departemen Sport Inteligent PSSI meminta kedua kubu suporter untuk mengakhiri konflik berkepanjangan tersebut. Sehingga tidak ada lagi korban berjatuhan karena sepakbola.
"Sepakbola seharusnya menjadi alat pemersatu, bukan untuk memecahbelah sesama anak kandung Bangsa. Atmosfer sepakbola di negeri kita adalah yang terbaik di Asia Tenggara, mungkin juga di tingkat Asia. Jangan sampai animo masyarakat yang tinggi terhadap sepakbola ternoda oleh para oknum yang jauh dari nilai-nilai fairplay dan mengarah ke aksi kriminal," katanya.
Fary mengajak masyarakat untuk ikut meningkatkan kualitas sepakbola tanha air. Menurutnya saat ini atmosfir sepakbola Indonesia sudah mulai dilirik dunia internasional. Salah satunya yakni dengan banyak merumputnya pemain asing di liga Indonesia.
"Mari kita tetap datangi stadion untuk mendukung tim kesayangan kita, tapi bukan untuk mencerca pendukung tim lain. Apalagi sampai menjurus ke serangan fisik yang bisa menghilangkan nyawa orang. Ingat, tidak ada sepakbola seharga nyawa. Tim kesayangan boleh berbeda, tapi kita semua adalah saudara," katanya.
Fary mengaku turut berdukacita atas meninggalnya suporter Persija tersebut. Ia berharap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.