Sabtu, 4 Oktober 2025

Kasus Idrus Marham

Pengamat Sebut Mundurnya Idrus Marham dari Mensos, Bisa Jadi Peluru Tambahan untuk Oposisi

Menurutnya, untuk saat ini, ada dua hal yang bisa dilakukan oleh kubu Jokowi untuk memperbaiki situasi.

Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews/JEPRIMA
Menteri Sosial Idrus Marham usai menjalani pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (19/7/2018). Kamis (19/7). Mantan Sekjen Partai Golkar tersebut diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Johannes Budisutrisno Kotjo terkait kasus dugaan suap kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai mundurnya Idrus Marham sebagai Menteri Sosial adalah kewajiban. Pun demikian cara masyarakat memandangnya.

Diketahui, Idrus Marham telah menyatakan mengundurkan diri sebagai Menteri Sosial dan dari partai Golkar, karena statusnya menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi PLTU Riau 1.

"Mundurnya Idrus sebagai Mensos ini ya dinilai oleh masyarakat akan sebagai kewajiban, karena dia memang menjadi tersangka," ujar Hendri, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (24/8/2018).

Di sisi lain, masalah ini disebut Hendri dapat menjadi topik yang digunakan kubu oposisi yakni Prabowo-Sandiaga untuk menyerang petahana Jokowi-Ma'aruf.

"Kemudian ini menjadi peluru tambahan untuk oposisi untuk menyerang Jokowi nanti di 2019," katanya.

Menurutnya, untuk saat ini, ada dua hal yang bisa dilakukan oleh kubu Jokowi untuk memperbaiki situasi.

Pertama, ia mengatakan perlunya segera mengganti Idrus dengan sosok yang lebih bersih.

Adapun, Idrus disebutnya tetap harus menunaikan kewajibannya terlebih dahulu sebagai Mensos, seperti tugas-tugasnya soal bansos, dan penanganan bencana di NTB.

Kedua, partai Golkar juga dituntut untuk segera bergerak dan memberi klarifikasi pada masyarakat, atas perbuatan yang dilakukan Idrus.

"Dari partai Golkar sendiri harus langsung mengklarifikasi dan membersihkan nama Jokowi," kata founder KedaiKOPI ini.

"Misalnya dengan mengatakan apa yang dilakukan Idrus adalah tanggung jawab pribadi, tidak ada kaitannya dengan Jokowi dan partai Golkar," tukasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved