Pilpres 2019
Cerita Sandi Saat Sang Bunda Tak Bisa Tidur Demi Menunggu Deklarasi Jadi Cawapres Prabowo
IBUNDA Sandiaga Uno menunjukkan kecintaan terhadap anaknya yang sudah memutuskan maju sebagai calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Prabowo.
Kemudian baru di akhir tahun 2014 terjadi percakapan antara Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang mengubah jalan pikiran Sandiaga Uno selamanya.
Ketika itu Prabowo Subianto mengajak Sandiaga Uno masuk ke politik, dan bagi Sandiaga Uno hal itu cukup mengkhawatirkan karena Prabowo baru kalah di Pilpres 2014.
“Jadi dalam posisi yang menurut saya sangat sensitif bagi seseorang yang baru kalah,” kata Sandiaga Uno.
Baca: Didatangi Desainer untuk Ukur Jas, Maruf Amin Pilih Model Kasual
Sandiaga Uno merasa tak belum mau masuk politik karena dasarnya sebagai pebisnis. Tapi Prabowo Subianto mengganggu pikiran Sandi dengan mengatakan seperti ini.
“iya betul kalian sebagai pengusaha memang berdampak positif, tapi yang dibutuhkan bangsa ini adalah pengambil kebijakan yang bisa menghasilkan dampak yang bukan hanya bisa dirasakan 50.000 karyawan yang ada di grup anda. Tapi bisa dirasakan jutaan, bahkan puluhan juta rakyat indonesia. Jadi passion kamu ada di UKM , passion kamu ada di wirausaha, kalau di politik itu bisa menghasilkan dampak yang sangat besar buat rakyatindonesia,” kata Prabowo Subianto kepada Sandiaga Uno,ketika itu.
Perdebatan kurang lebih 1 atau 2 jam itu berakhir tanpa jawaban.
Sandiaga Uno memilih keluar dari percakapan dengan mengatakan akan meminta izin dahulu dengan keluarganya, dan dia sudah yakin tak akan diberikan ijn dari keluarga.
“Karena saya yakin keluarga saya nggak akan memberikan ijin.Karena saya tidak pernah dalam satu keluarga yang jadi politisi. Semuanya pengajar, guru, atau professor. Nah saya pengusaha pertama di keluarga saya, dan saya juga yakin orangtua saya akan melarang,” kata Sandiaga Uno.
Tapi pikiran Sandiaga Uno ternyata salah besar. Keesokann harinya usai berdebat dengan Prabowo Subianto, Sandiaga Uno mendatangi rumah ibunya untuk berkonsultasi dengan mendapati keanehan.
“Ternyata besoknya setelah itu, just to make sure, saya tanya sama ibu saya. Saya dateng pagi-pagi, ibu saya nanya ‘wah datang pagi-pagi nih ada apa’, saya bilang mau konsultasi.
Dia bilang ‘oh pasti mau nanya mau masuk politik atau tidak?’ Loh kok mama tahu saya bilang. ’Oh iya pak prabowo sudah telepon saya semalam’, dan mama setuju tuh dengan argumennya pak prabowo bahwa Ini memang saatnya kamu fokus berkontribusi’. Rupanya dia (Prabowo Subianto) cepet melobi ke orang yang paling saya dengar, dan itu singkat cerita,” kata Sandiaga Uno.
Berikutnya tepat 6 Februari 2015 Sandiaga Uno masuk ke Partai Gerindra, dan mendapat tugas membangun kebijakan mengenai ekonomi kerakyatat,kewirausahaan,dan juga UKM di partai gerindra.
Sejak itulah beberapa bulan kemudian secara mendadak Prabowo Subianto menunjuk Sandiaga Uno menjadi kandidat bakal calon Gubernur DKI yang akan diusung Partai Gerindra.
Sandiaga Uno mempersiapkan segalanya, tetapi pada perjalanan Sandiaga Uno memilih menjadi wakil gubernur, sedangkan gubernur ia serahkan kepada Anies Baswedan. Mereka pun terpilih.
Apakah kali ini Prabowo Subianto kembali melobi ibunda Sandiaga Uno? Sebab Sandiaga Uno mengaku sangat mendengar dan manut dengan setiap perkataan sang ibu.