Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2019

PKS Siap Membawa Cuitan Andi Arief Soal Mahar Rp 500 Miliar ke Ranah Hukum

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) memastikan akan memproses hukum politisi Demokrat Andi Arief.

Editor: Dewi Agustina
Kolase Tribunnews
Kolase: Andi Arief, Prabowo dan Sandiaga Uno 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) memastikan akan memproses hukum politisi Demokrat Andi Arief menyusul cuitan Andi Arief yang dianggap tidak berdasar dan fitnah.

Ketua DPP PKS Ledia Hanifa menegaskan tudingan Andi Arief sangat serius karena menuding menerima mahar politik dalam proses pencalonan presiden.

"Pernyataan Andi Arief jelas fitnah keji. Ini tudingan tidak main-main yang memiliki konsekuensi hukum terhadap yang bersangkutan," ujar Ledia, Kamis (9/8/2018).

PKS, ujar Ledia, siap untuk membawa cuitan fitnah Andi Arief ke ranah hukum.

Ia menyebut Andi Arief sebagai petinggi partai politik yang sempat berkuasa di Indonesia tidak selayaknya sembarangan melempar fitnah kepada institusi secara terbuka.

"Saya melihat tidak ada klarifikasi resmi dari partainya sehingga kami menyimpulkan ini juga merupakan sikap institusi partai tempat Andi Arief bernaung," papar dia.

Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto juga merespons pernyataan Andi Arief yang mengatakan jika PAN menerima uang dari Wagub DKI Sandiaga Uno Rp 500 miliar guna menerima Sandi menjadi cawapres Prabowo.

Baca: Bawaslu: Pencalonan Capres Cawapres Hasil Mahar Politik Bisa Dibatalkan

Yandri mengatakan jika pernyataan Andi Arief adalah hal yang tidak benar dan merupakan fitnah.

"Pernyataan Andi Arief itu bagi PAN sesuatu yang tidak benar, fitnah," ujar Yandri.

Yandri juga mengatakan jika Andi Arief tidak mengklarifikasi pernyataannya, pihaknya akan menempuh jalur hukum.

"Oleh sebab itu PAN minta kepada saudara Andi Arief untuk mencabut pernyataan itu, dan mengklarifikasi secara terbuka dan minta maaf kepada PAN," kata Yandri.

"Jika tidak dilakukan, maka PAN akan menempuh jalur hukum, dan kami yakin pernyataan Andi Arief itu pernyataan pribadi bukan pernyataan Demokrat," ujar Yandri menambahkan.

Melalui akun twitternya, Andi mengatakan Prabowo mementingkan uang pada Pilpres 2019 ketimbang perjuangan. Andi Arief membawa-bawa nama Sandiaga Uno.

"Di luar dugaan kami, ternyata Prabowo mementingkan uang ketimbang jalan perjuangan yang benar. Sandi Uno yang sanggup membayar PAN dan PKS masing-masing Rp 500 miliar menjadi pilihannya untuk cawapres," ungkap Andi Arief, Rabu (8/8/2018).

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menegaskan pernyataan Andi Arief yang juga Wakil Sekjen Partai Demokrat itu merupakan pandangan pribadi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved