Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2019

Politikus Demokrat Sebut Ancaman Abstain dalam Pilpres 2019 Bagian dari Taktik dan Jurus PKS

Partai Demokrat menanggapi ancaman abstainnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pilpres 2019.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. TRIBUNNEWS.COM/CHAERUL UMAM 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat menanggapi ancaman abstainnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pilpres 2019.

PKS masih terus mengusahakan agar sembilan kadernya dan rekomendasi ijtima ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) diterima dalam koalisi pendukung Prabowo Subianto.

Menyikapi hal tersebut, Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, mengatakan lumrah jika PKS mengancam akan abstain dalam Pipres 2019.

Baca: Jokowi Pegangan Tangan dengan Maruf Amin‎ Saat Memasuki Acara Dzikir dan Doa Kebangsaan

"Lumrah dalam lobi-lobi politik," ujar Ferdinand kepada Tribunnews.com, Rabu (1/8/2018).

Tentu kata dia, semua partai akan menggunakan segala macam taktik dan jurus untuk meciptakan peluang lebih besar bagi partainya.

"Jadi apa yang di sampaikan oleh kawan-kawan PKS tersebut adalah bagian dari upaya menciptakan peluang, sah saja dalam lobi politik," jelasnya.

Baca: Ucapan Selamat dan Doa Ketua DPRD DKI Atas Kelahiran Cucu Kedua Presiden Jokowi

Diberitakan, penjajakan Koalisi di poros Prabowo Subianto masih sangat alot.

Belum ada kespekatan mengenai Calon Wakil Presiden yang akan diusung empat partai yang kini menjalin komunikasi intensif yakni Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat.

Direktur pencapresan PKS Suhud Alynudin mengatakan partainya masih terus mengusahakan agar sembilan kadernya dan rekomendasi ijtima ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) diterima dalam koalisi.

Baca: Respons Jokowi Ditanya Soal Cucu Keduanya Lahir Pada Tanggal Cantik

Adapun Ijtima Ulama merekomendasikan dua opsi Capres-Cawapres yakni pasangan Prabowo-Salim Segaf Al Jufri atau Prabowo-Ustaz Abdul Somad. Menurutnya kepastian arah politik PKS di Pilpres bergantung pada siapa Cawapres yang dipih nantinya.

"Iya jadi posisi kami menunggu apa keputusan Pak Prabowo. Mungkin koalisi bisa tetap berjalan. Jika tidak ya mungkin ada pembicaraan," katanya, saat dihubungi, Rabu, (1/8/2018).

Karena itu, menurut Suhud, PKS masih membuka opsi untuk Abstain di 2019.

Sama seperti Partai Demokrat 2014 lalu, ada kemungkinan PKS tidak mendukung poros Jokowi dan Poros Prabowo.

"(Abstain) Itu salah satu opsi yang mungkin diambil kalau memang situasinya tidak memungkinan. Tapi itu tergantung pembahasan pimpinan DPP dan Majelis Syuro. Kira-kira sikap resmi PKS itu seperti apa ketika ada nama lain yang diusulkan," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved