Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2019

Cawapres Prabowo Mengerucut Ke AHY, Habib Salim Segaf dan Ustad Abdul Somad

Menurut dia, AHY menyisihkan tiga nama kandidat cawapres dari Prabowo yang sebelumnya mengemuka

Editor: Johnson Simanjuntak
Dokumentasi Demokrat via Kompas.com
Agus Harimurti Yudhoyono menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Selasa (31/10/2017). 

Oleh sebab itu, ketika GNPF-Ulama memajukan nama Habib Salim, PKS sebetulnya sangat terbantu.

Sebab atas dukungan itu, peluang PKS yang sempat mengecil untuk memajukan kadernya sebagai cawapres Prabowo kini kembali terbuka lebar.

"Pantaslah jika PKS berterimakasih kepada GNPFU. Dari hasil 'Ijtimak' Ulama yang digelar oleh GNPFU itu, posisi tawar PKS dihadapan Prabowo, termasuk juga SBY semakin kuat," katanya.

Apalagi kata dia, PAN melalui, Amien Rais sudah memberi kode setuju untuk duet Prabowo-Salim.

"Sebetulnya, setelah membaca pergerakan Prabowo selama ini, saya hampir sampai pada kesimpulan bahwa Prabowo akan mengambil AHY. Sinyal Prabowo itu sudah tampak sejak ia mengunjungi rumah SBY pada beberapa waktu yang lalu," ucapnya.

"Tetapi setelah nama Habib Salim mencuat, Prabowo tampaknya akan berhitung ulang untuk mencomot AHY," katanya.

Sebab menurutnya, dia kadung berjanji untuk ikut pada arahan ulama.

Dia menduga, Prabowo sepertinya juga tidak mengira GNPF-Ulama akan menduetkan dia dengan Habib Salim.

Bukan cuma Prabowo, imbuhnya, usulan GNPF-Ulama itu juga sepertinya membuat SBY "deg-deg-an'.
"Sebab saya yakin SBY tahu betul beda antara Aher dan Habib Salim," katanya.

Ia yakin, pasti SBY punya kalkulasi tersendiri soal dua nama pesaing anaknya itu.

"SBY pastilah bisa mengukur implikasi politik dari dimunculkannya nama Habib Salim oleh kelompok Islam politik yang tengah berkibar semisal GNPF-Ulama," paparnya.

Dia juga melihat, SBY tentu perlu meyakinkan kembali Prabowo agar tetap berpasangan dengan AHY.

Untuk memuluskan harapannya itulah maka tak heran jika SBY, kata dia, sudah berani mengambil keputusan untuk membangun koalisi antara Demokrat dan Gerindra, sambil berkata,'Prabowo Presiden kita.'

"Jadi koalisi yang disepakati oleh Prabowo dan SBY saya baca tidak lepas dari tujuan SBY untuk mengamankan AHY sebagai cawapres Prabowo, betapapun kukuh dikatakan tidak ada pembicaraan khusus mengenai posisi cawapres," katanya.

Karena itu ketika Prabowo mengatakan SBY tidak memaksakan AHY untuk menjadi cawapresnya dan menyerahkan penentuan posisi cawapres sepenuhnya kepada dirinya, dia mengira itu sekedar fatsun politik saja.

"Prabowo sepertinya ingin menjaga kehormatan SBY dan pada saat yang sama berusaha menjaga perasaan PKS dan PAN sebagai mitra koalisi potensial berikutnya," ucapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved