Pilpres 2019
Wasekjen Demokrat: Andai Pak Taufik Kiemas Masih Hidup, Beliau Jadi Jembatan Hubungan Demokrat-PDIP
Ketumnya itu selalu menjaga hubungan baik dengan seluruh para tokoh bangsa, termasuk capres petahana Joko Widodo (Jokowi).
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hubungan antara Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri disebut-sebut menjadi faktor gagalnya Demokrat bergabung koalisi Jokowi.
Wasekjen Partai Demokrat Didi Irawadi mengatakan, Padahal, Ketumnya itu selalu menjaga hubungan baik dengan seluruh para tokoh bangsa, termasuk capres petahana Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau fakta yang kita lihat kan Pak SBY dengan Pak Jokowi itu bagus saja, melakukan empat kali pertemua dalam setahun terakhir," ujar Didi dalam Diskusi Polemik Bertema 'Cerita Di balik Drama Copras Capres' di Warung Daun, Cikini, Sabtu (28/7/2018).
Didi juga mengungkapkan jika SBY menunjukkan sikap negarawan ketika menjabat sebagai presiden.
Ia mencontohkan saat acara kenegaraan 17 Agustus di Istana Negara, dia selalu mengundang mantan presiden terdahulu, namun Mega tak pernah hadir.
Berbeda dengan SBY, yang lima tahun belakangan ini datang ke Istana untuk menjaga silaturahmi dan menghormati Joko Widodo sebagai kepala negara.
"Saya engga tahu, kenapa Bu Mega engga pernah hadir,” kata Didi.
Kemudian ia mengandaikan jika almarhum Taufik Kiemas masih hidup, beliau akan jadi penghubung komunikasi antara Demokrat dengan PDIP.
"Saya kira tidak ada problem di Ketum kami, juga bukan di Teuku Umar (rumah Mega). Seperti kita ketahui andai Pak Taufik Kiemas masih hidup, beliau menjadi jembatan hubungan PDIP engan Demokrat," ungkap Didi.