Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2019

Pengamat:Tingkat Elektabilitas Airlangga Belum Menggembirakan

"Paling tidak Airlangga Hartarto mempunyai modal politik, yaitu dia punya jumlah kursi di DPR sebagai pemenang kedua di Pileg 2014,"

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/FITRI WULANDARI
Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto memiliki peluang besar menjadi pendamping Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019.

Menurut Emrus Sihombing, Menteri Perindustrian itu mempunyai modal politik yang luar biasa untuk bisa dipinang menjadi pendamping Jokowi.

Baca: Respons Gerindra Sikapi Survei LIPI Soal Tingginya Keinginan Publik Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Jumlah kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai pemenang kedua dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 lalu, menjadi modal politik untuk meluluskan syarat 20 persen ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.

"Paling tidak Airlangga Hartarto mempunyai modal politik, yaitu dia punya jumlah kursi di DPR sebagai pemenang kedua di Pileg 2014," ujar Emrus Sihombing kepada Tribunnews.com, Jumat (20/7/2018).

Baca: Tidak Akan Ada Pembahasan Soal Cawapres Dalam Rapat Umum Relawan Jokowi

Kemudian, Airlangga Hartarto sebagai ketua umum partai bisa menggerakkan seluruh mesin politik partai dari level terkecil hingga pusat guna mendulang suara.

"Kemudian partai Golkar ini adalah partai yang kader-kadernya kita ketahui mempunyai kemampuan yang luar biasa, mumpunilah dibandingkan kader-kader partai lain," jelasnya.

Tetapi, masih ada hal yang harus digenjot oAirlangga, yakni elektabilitas.

Baca: Fahri Hamzah: Dugaan Saya Begitu, PKS Sudah Innalillahi

Karena hingga kini elektabilitas Airlangga masih rendah.

"Ada yang harus diperbaiki kedepan, yaitu tingkat elektabilitas Airlangga menurut saya belum menggembirakan," katanya.

Memperbaiki elektabilitas sangat perlu dilakukan Airlangga agar semakin mampu mendulang suara dalam Pilpres 2019.

Karena sejauh ini, elektabilitas Jokowi sebagai petahana masih belum aman, berada di bawah 50 persen.

"Pak Jokowi masih membutuhkan tambahan elektoral dari wakilnya. Karena elektabilitas Jokowi masih dibawah 50 persen. Artinya belum aman. Sehingga harus dibantu elektabilitas Wakilnya," jelasnya.

Untuk itu, kembali dia tegaskan, penting bagi Airlangga dan partai Golkar bisa mendongkrak elektabilitas Airlangga segera sebelum pendaftaran pasangan capres-cawapres 2019.

Baca: Anies: Kebijakan Meliburkan Sekolah di DKI Selama Asian Games 2018 Masih Dalam Kajian

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkap nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Zainul Majdi (TGB), masuk dalam daftar cawapresnya.

Hal ini diungkapkan saat ketiga tokoh itu hadir mendampinginya di acara Akademi Bela Negara (ABN) Nasdem.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved