Brunei Darusalam Jajaki Kerja Sama Transportasi Udara dan Pariwisata dengan Indonesia
Pertemuan Joint Commision Bilateral Meeting ke-4 antara Indonesia dengan Brunei Darusalam akan digelar Jumat (20/7/2018).
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan Joint Commision Bilateral Meeting ke-4 antara Indonesia dengan Brunei Darusalam akan digelar Jumat (20/7/2018).
Dalam pertemuan tersebut satu kesepakatan yang akan ditandatangani adalah kerja sama terkait transportasi udara.
Kerja sama dua negara berupa mitra penerbangan private yang menghubungkan Bandar Sri Begawan dengan satu kota di Pulau Kalimantan.
Baca: Respons Bawaslu Sikapi Kepindahan Lucky Hakim ke NasDem
"Nanti akan ada Sriwijaya Air nanti dengan counterpartnya di sana, mitranya di sana untuk kerjasama penerbangan charter," kata Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri, Denny Abdi, dalam press breifing Kemlu, di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Pejambon, Jakarta Pusat, Rabu (18/7/2018).
Selain itu, Indonesia juga akan menawarkan kepada investor Brunei Darusalam dalam bidang pariwisata yaitu Ten New Bali atau 10 tempat wisata baru seperti Bali.
Baca: Prabowo Direncakan Besuk SBY di RSPAD, Sekjen Demokrat: Tidak Ada Pembicaraan Politik
"Indonesia memiliki daya tarik investasi, memiliki daya tarik untuk investor-investor Brunei. Jadi salah satu yang akan kita tawarkan mengenai 10 new Bali," katanya.
Menurut dia, Brunei melihat industri pariwisata ke depan akan menjadi kekuatan kerja sama ekonomi kedua negara.
Baca: Ferdinand Hutahaean Sebut Hubungan SBY-Megawati Jadi Penghalang Demokrat Gabung Koalisi Jokowi
Rencananya para investor akan mengunjungi objek wisata Tanjung Lesung di Banten.
"Kalau mereka (Investor Brunei) berminat kita fasilitasi dan sudah saya bicara dengan Kadin dan Kadin siap (memfasilitasi)," katanya.