Pilpres 2019
Jokowi Umumkan Cawapres Jelang Akhir Pendaftaran di Pilpres 2019
Hal tersebut diungkapkan Seketaris Kabinet Pramono Anung di kantornya, Jakarta, Selasa (17/7/2018).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo akan mengumumkan nama calon wakil presiden (Cawapres) yang mendampinginya, pada akhir pendafaran pemilu presiden (Pilpres) periode 2019-2024.
Hal tersebut diungkapkan Seketaris Kabinet Pramono Anung di kantornya, Jakarta, Selasa (17/7/2018).
"Jadwal pendaftaran (capres dan cawapres) tanggal 4-10 Agustus 2018. Saya yakin nanti nama itu akan muncul pada tanggal kurang lebih di hari akhir, karena itu sudah jadi fatsun politik seperti itu," kata Pramono.
Pramono menilai, dirinya tidak memiliki kapasitas untuk menyebut nama tokoh yang nantinya menjadi cawapres Jokowi, meskipun topik tersebut kerap didiskusikan di lingkungan internal pembantu terdekat presiden.
"Teman-teman (wartawan) sudah bisa meraba, nama-nama yang ada tentunya jangan sampai kemudian mengurangi elektabilitas ataupun popularitas pak Jokowi," ujar Pramono.
Baca: JK Sarankan Cawapres Jokowi Bisa Dongkrak Suara Minimum 15 Persen
Menurut Pramono, berdasarkan survei internal, popularitas Jokowi sangat tinggi sehingga sosok cawapresnya nanti dapat menjadi pelengkap yang saling mengisi, antara cawapres dan capresnya.
"Yang jelas data yang dimiliki di internal itu sama survey yang di luar. Kita sengaja untuk sampling lebih banyak dan hasil suvei tidak dipublikasi untuk mengetahui yang benar bagaimana, kalau di luar tidak tahu siapa yang kemudian mengendorse," papar Pramono.
Lebih lanjut Pramono mengatakan, tahapan pemilihan cawapres Jokowi, terus dikomunikasikan oleh seluruh partai politik yang telah menyatakan komitmennya untuk mendukung Jokowi pada Pilpres 2019.
"Ada tahapan yang harus dilalui, Presiden akan komunikasi dengan seluruh ketua-ketua umum partai pendukung," ucapnya.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan nama-nama cawapresnya sudah mengerucut menjadi lima orang dan saat ini masih dalam proses penggodokan.
Nama Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD, Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Zainul Madji, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum PKB, disebut Jokowi turut masuk ke dalam kantong cawapresnya.