Senin, 6 Oktober 2025

Pilpres 2019

Airlangga Hartarto: Golkar-PDIP Solid Perkuat Kemenangan Jokowi

Airlangga merupakan representasi Golkar, memiliki pengalaman yang luas, dan kepemimpinannya telah teruji sejak zaman mahasiswa.

Editor: Hasanudin Aco
Istimewa via Kompas.com
Pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Senin (16/7/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Partai Golkar dan PDIP sepakat untuk meperkuat kemenangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu Pemlihan Presiden 2019. Kedua partai politik besar ini juga memastikan stabilitas pemerintahan ke depan yang didukung kekuatan Partai Golkar dan PDIP di parlemen.

Hal itu disampaikan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto kepada wartawan di Jakarta, Selasa (17/7/2018) terkait hasil pertemuannya dengan Ketua Umum DPP Megawati Soekarnoputri di Jakarta baru-baru ini.

Dalam pertemuan itu, Airlangga Hartarto didampingi  Sekjen DPP Partai Golkar Lodewijk F Paulus, sementara Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri didampingi Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

“Golkar dan PDI Perjuangan memiliki akar sejarah panjang. Gabungan kekuatan keduanya, tidak hanya kuat di DPR, namun mampu memastikan efektifitas dan stabilitas pemerintahan ke depan. Terlebih kerja sama Golkar dan PDI Perjuangan tersebut dilakukan sebelum pilpres, dan hal ini akan memperkuat jalan kemenangan Pak Jokowi,” ujar Airlangga Hartarto.

Baca: Rekam Jejak Baik, Ini Nilai Plus Airlangga Jika Digandeng Jokowi Jadi Cawapres

Menurut Airlangga Hartarto, Megawati Soekarnoputri menyambut gembira soal kerja sama antara PDIP dengan Partai Golkar, terlebih kata Airlangga Hartarto bahwa Partai Golkar juga memiliki akar sejarah dengan Bung Karno, mengingat sebagai sekretariat bersama, Golkar merupakan kelompok fungsional yang dirancang dengan ideologi pembangunan untuk bangsa dan negara Indonesia.

Pada kesempatan tersebut juga disepakati pentingnya dukungan kepada Presiden Jokowi, juga disertai dengan agenda penataan sistem dan kelembagaan politik nasional agar sesuai dengan Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa.

“Di kalangan Partai Golkar masih banyak politisi senior. Kami usulkan untuk membentuk tim kerja untuk melakukan kajian bersama terhadap proses amandemen dan kemudian memperjuangkan bagaimana MPR memiliki kewenangan di dalam menetapkan Garis Besar Haluan Negara”, ujar Airlangga.

Berkaitan siapa yang akan ditetapkan sebagai calon wakil presiden (cawapres), Partai Golkar dan PDIP yang memiliki hubungan dekat tersebut bersepakat bahwa hal tersebut akan dibahas bersama dengan Presiden Jokowi.

“Setiap partai politik, di dalam menjalankan fungsi kaderisasi kepemimpinan wajar seandainya memperjuangkan ketua umumnya pada posisi strategis di tingkat nasional. Ibu Megawati sebagai Ketua Umum DPP PDI Perjuangan pada tahun 2014 juga banyak didorong sebagai calon presiden, namun Beliau mendengarkan aspirasi rakyat dan lebih memilih memberikan mandat dan mencalonkan Pak Jokowi," ujarnya.

Sama dengan Golkar, Airlangga merupakan representasi Golkar, memiliki pengalaman yang luas, dan kepemimpinannya telah teruji sejak zaman mahasiswa.

Kepemimpinan Airlangga Hartarto juga merangkul dan membangun dialog.

"Jadi PDI Perjuangan sangat memahami apabila Golkar mencalonkan Pak Airlangga untuk mendampingi Pak Jokowi, sebab hal itu merupakan cita-cita setiap partainya untuk mendorong kadernya. Namun tentunya hal tersebut akan didialogkan bersama. Yang pasti, pertemuan tersebut sangat kondusif dan banyak hal-hal fundamental yang dibahas terkait dengan kerja sama kedua partai saat ini dan ke depan,” kata Hasto Kristiyanto.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved