Rakernas dan Seminar Internasional BKS-PTIS Unjuk Keunggulan Riset Berdaya Saing
Silaturahmi sekaligus halal bihalal tersebut dihadiri oleh para pengurus harian Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta.
Sedangkan Anggota Dewan Penasehat Prof Jurnalis Udin menginginkan dari 500 anggota BKS-PTIS memiliki mimpi yang sama menjadikan world class university.
"Kata kuncinya adalah penelitian dan publikasi. PTIS yang maju seperti UMI Makasar, Unisba atau YARSI bisa menjadi motor dan inspirator saudara PTIS lainnya," ucap Prof Jurnalis.
Ketua Yayasan Universitas YARSI ini berharap 30 persen kegiatan penelitian, 30 persen adalah publikasi, 30 persen pendidikan dan sisanya 10 pesen.
"Karena 60 persen adalah penelitian. Itu artinya setiap PTIS dimasa yang akan datang harus memiliki keunggulan-keunggulan penelitian yang lebih fokus dan berdaya saing dengan penelitian di dalam dan luar negeri. Kita harapkan di masa yang akan datang PTIS bisa unggul dari PTN maupun PTS Nasional dan internasional," ujar Jurnalis.
Dia menyebut YARSI juga telah memproklamirkan sebagai pusat penelitian genomik satu-satunya di Indonesia yang kuat.
"Penelitian genomik ini karena kita bisa meramalkan penyakit-penyakit yang muncul setiap orang. Dosis obat disesuaikan denome," ucapnya.
YARSI juga telah memiliki pusat penelitian setiap sel. Penelitian lain adalah herbal. Titik fokus adalah herbal dijadikan obat.
"Saya berharap dalam Rakernas, seminar internasional, workshop dan expo menjadi gateway mempublikasikan hasil riset PTIS sehingga kita bisa diperhitungkan keunggulannya oleh publik," tandas Jurnalis.