Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilkada Serentak

SMRC: Kemenangan di Pilkada, Pengaruh Figur Tokoh Lebih Utama Dibandingkan Parpol

Sejumlah partai politik mengklaim meraih kemenangan di Pilkada serentak 2018.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah partai politik mengklaim meraih kemenangan di Pilkada serentak 2018. Namun, hasil di pesta demokrasi rakyat itu bukan mutlak pengaruh dari partai politik.

Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Deni Irvani, mengatakan di dalam Pilkada faktor figur pasangan calon kepala daerah yang diusung lebih utama dibandingkan dukungan parpol.

Dia menjelaskan, perolehan suara pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil-Uu Ruhzanul Ulum yang berdasarkan hasil quick count menempati peringkat pertama dibadingkan tiga paslon yang lain.

Padahal, kata dia, parpol pengusung RK-UU tidak begitu dominan di wilayah Jawa Barat.

"Kami menemukan banyak fakta. Justru seperti RK (Ridwan Kamil,-red) partai kecil, tetapi suara (pasangan calon,-red) lebih besar daripada partai pengusung," ujar Deni, ditemui di kantor SMRC, Selasa (3/7/2018).

Dia menjelaskan, parpol memang mempunyai pengaruh signifikan kepada dukungan suara pasangan calon. Sebab ada polarisasi dukungan parpol dan peran dari jaringan parpol untuk membantu pasangan calon sosialisasi.

Apabila partai politik mengklaim menjadi pemenang di Pilkada, kata dia, itu merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan kerja. Tetapi, klaim parpol menang dalam Pilkada, elektabilitas meningkat belum tentu.

"Dalam pilkada faktor figur lebih utama, kita bisa elaborasi evaluasi terhadap kualitas personal dari masing-masing calon mempunyai hubungan lebih kuat daripada psikologis parpol," kata dia.

Menurut dia, Pilkada menjadi ajang pemanasan bagi parpol menuju Pemilu 2019. Sehingga, parpol dapat mengukur apakah kerja selama ini sudah berjalan efektif.

Sedangkan apabila tidak berjalan efektif, maka dapat mengevaluasi apa alasan membuat kerja tidak efektif. Sehingga, akhirnya dapat mengubah strategi di wilayah yang tidak berhasil meraih kemenangan.

"Positif bagi semua partai yang mau mengevaluasi. Menganalisa di mana berhasil menang atau kalah itu digunakan dalam kampanye atau strategi menuju 2019," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved