Minggu, 5 Oktober 2025

Pengamat LIPI Ragu Demokrat Dan PKB Dukung Gerindra di Pilpres 2019

Menurut Indria Samego, Demokrat atau PKB pasti akan lebih memilih ikut petahana, yakni koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi).

Tribunnews.com/Fitri Wulandari
Anggota Dewan Pakar The Habibie Center Indria Samego saat ditemui di The Habibie Center, Jalan Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Kamis (12/1/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Indria Samego menilai Partai Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), tidak akan melirik apalagi tertarik terhadap tawaran koalisi dari Gerindra.

Tawaran kursi menteri menjadi kunci ketidaktertarikan Demokrat maupun PKB, untuk berkoalisi dan mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

"Masak iya sih Demokrat mau mendukung Gerindra?" tegas pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Indria Samego kepada Tribunnews.com, Senin (4/6/2018).

Juga perlu diingat, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memiliki cita-cita sejak awak menjadi Wakil Presiden, bukan Menteri.

"Muhaimin pun cita-citanya Wapres kok," dia mengingatkan.

Kalau sekedar kursi Menteri, apalagi cuma satu, imbuhnya, bagi Demokrat atau  PKB pasti akan lebih memilih ikut petahana, yakni koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi).

"Pasti dijamin lebih dari 1 kursi bila ikut petahana," jelasnya.

Untuk itu ia yakin akan makin sulit bagi Prabowo mencari mitra partai politik akan mendukungnya di Pilpres 2019 mendatang, jika hanya itu tawaran Gerindra.

"Saya kira Prabowo makin sulit mencari mitra," ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengatakan koalisi keummatan yang ditawarkan Imam Besar FPI Rizieq Sihab cukup bagus. Gagasan tersebut menurut Fadli sebenarnya sudah lama dibangun, salah satunya saat Pilkada DKI 2017 lalu.

"Ya saya kira itu gagasan yang bagus koalisi keummatan dan kerakyatan sekaligus, jadi memang ada persamaan aspirasi pada waktu pilkada DKI dan juga beberapa pilkada yang lain di tanah Jawa, Jawa Barat, Jawa Tengah terutama dan juga Sumatera Utara jadi ini bagian yang menurut saya sudah prosesnya itu bukan baru tapi sudah lama," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (3/6/2018).

‎Menurut Fadli saat ini Gerindra semakin solid dengan PAN dan PKS.

Meskipun demikian, Gerindra, akan menjajaki komunikasi dengan PKB dan Demokrat untuk masuk ke dalam koalisi.

Fadli yakin komunikasi dengan Demokrat dan PKB akan berjalan ke arah positif. Salah satunya dengan menawarkan jatah menteri kepada ke dua partai tersebut.

"Ya biasalah itu power sharing, tidak mungkin sendirian tidak mungkin hanya ada satu yang untuk semua harus untung win win," katanya.

‎Fadli yakin partai partai lain yang diajak bergabung ke dalam koalisi akan menerima meskipun tidak mendapatkan Cawapres. Menurutnya power Sharing tidak hanya kursi Cawapres, melainkan kursi menteri.‎

"Ya semuanya harus didudukan, power sharing seperti apa, jangan bicara nami-nama dululah, tapi apa pasti ada power sharing," pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved