Pilpres 2019
Survei Alvara: Tingkat Keterpilihan Jokowi 46,8 Persen dan Prabowo 27,2 Persen
Lembaga riset Alavara mengeluarkan hasil surveinya mengenai tingkat keterpilihan sejumlah tokoh dalam Pemilu 2019 mendatang.
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga riset Alavara mengeluarkan hasil surveinya mengenai tingkat keterpilihan sejumlah tokoh dalam Pemilu 2019 mendatang.
Dari hasil survei yang digelar 20 April hingga 9 Mei tersebut, tingkat keterpilihan Joko Widodo masih yang tertinggi dengan angka 46,8 persen.
Sementara itu, Prabowo Subinto hanya 27,2 persen, Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo hanya 2,2 persen.
Baca: Seorang Wanita Tua Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kediamannya
"Jika Pilpres dilaksanakan hari ini maka elektbilitas tertinggi adalah Joko Widodo, 46,8 persen,setelah itu Prabowo 27,2 persen, dan undecided voters sebesar 14,6 persen,"ujar CEO Alvara Hasanuddin Ali di Kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu, (27/5/2018).
Elektabilits Jokowi dan Prabowo tersebut menurut Ali meningkat tipis dari hasil survei serupa yang digelar pada Februri 2018.
Baca: 14 Pemuda dan Remaja Bersenjata Tajam Diamankan Polisi Di Depok
Saat itu elektabilitas Jokowi sebesar 46,1 persn dan Prabowo 26,5 persen.
"Sementara Gatot juga naik dari 1,4 menjadi 2,2 persen," katanya.
Untuk tingkat Popularitas, Jokowi juga mendapatkan angka yang tinggi berbeda tipis dengan Prabowo.
Jokowi meraih hasil 95,8 persen sementra popularitas Prabowo 91,1 persen.
Baca: Ayah Grace Tak Percaya Alasan Dendam Jadi Pemicu Pelaku Habisi Nyawa Anaknya
"Sementara itu mayoritas responden mempersepsikan Jokowi sebagai tokoh yang merakyat, sementara Prabowo dan Gatot Nurmantyo sebagai tokoh yang tegas dari TNI," katanya.
Survei yang dilkukan Alvara melibatkan 1202 respoden, dengan pengambilan sample menggunakan cara multi stage random sampling. Ali mengatakan tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen dengan margin error plus minus 3,1 persen.
"Riset dilkukan dengan independen tidak berkaitan dengan siapapun baik prpol maupun perseorangan," katanya.