Punya Lahan Hampir Seribu Hektar di Selandia Baru, Peternak Asal Indonesia Ini Jadi Diaspora Sukses
"Saya Tantowi Yahya, kembali saya akan mengajak atau share dengan anda sesuatu yang menarik dari daerah dimana saya ditugaskan,"
Reza pun menjawab secara ramah,
"Wa'alaikumsalam,".
Dalam perbincangan yang baru saja dimulai itu, Tantowi mengaku senang bisa diundang Reza untuk mengetahui kisah sukses pria asal pulau Borneo itu.
Sang Duta Besar itu pun kemudian menanyakan luas lahan ternak yang dimiliki oleh Reza itu.
"Alhamdulillah senang saya bisa diundang disini, di lahan peternakan yang begitu besar, berapa ini luasnya?" tanya Tantowi.
Reza kemudian menjawab pertanyaan tersebut.
Luas lahan yang ia miliki secara pribadi itu memang tergolong besar, yakni 926 hektar, dengan kepemilikan sapi perah sebanyak 3.500 ternak.
"Kurang lebih 926 hektar pak, alhamdulillah, ternak sapi perah, ada 3.500 sapi," jelas Reza.
Tantowi pun semakin penasaran, dengan kepemilikan sapi sebanyak tiga ribuan itu, berapa liter yang dihasilkan per harinya.
Menurut Reza, masing-masing sapi bisa menghasilkan sekira 35 liter susu.
Namun jumlah susu tersebut tergantung dari musimnya, jika sapi tersebut diperah pada musim laktasi, maka mungkin bisa menghasilkan susu sekira 35 liter.
"Jadi kalau per hari induk itu mampu menghasilkan kurang lebih 35 liter (susu) per hari, tergantung musim laktasi," tegas Reza.
Seluruh susu kemudian dijuak ke koperasi bernama Fonterra, yang merupakan koperasi sekaligus perusahaan terbesar di negara itu.
Kepemilikan saham Fonterra pun dimiliki para petani sehingga para petani maupun peternak bisa mengelola pendistribusian serta penjualan produk-produk secara sistematis.