Demokrat: Polemik BBM ‎Jokowi-SBY tidak Ganggu Peta Politik Pilpres

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarif Hasan mengatakan penjajakan komunikasi yang dilakukan partainya selama ini dalam menghadapi Pemilu Presiden 2019, tidak akan terganggu dengan kritikan presiden Joko Widodo ( Jokowi ) terhadap masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) .

Sebelumnya Jokowi mengkritik kebijakan pengelolaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kemudian dibalas SBY melalui akun twitternya.

"Ya kita tidak sampai ke sana (mengganggu komunikasi)," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (18/5/2018).

Ia menegaskan yang harus dipahami adalah setiap pemerintahan memiliki kebijakannya masing-masing dalam berupaya mensejahterakan masyarakat. Yang terpenting menurutnya indikator pembangunan yang disusun setiap pemerintahan jelas, mulai dari penurunan angka kemiskinan, turunnya angka pengangguran, dan meningkatnya kesejahteraan yang ditandai dengan naiknya pendapatan per kapita.

"Yang paling bagus adalah kita harus paham bahwa setiap presiden itu memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. nah akan lebih bagus kalau saling melengkapi. itu yang paling penting," katanya.

Adapun menurut Syarif, tujuan balasan cuitan SBY yang tidak mau menjelaskan secara gamblang karena merasa tidak baik buat masyarakat, yakni agar pemerintah fokus pada prioritas masalah yang harus diselesaikan saat ini. Salah atunya mengenai pemberantasan terorisme.

"Jadi twitnya pak SBY itu adalah ingin mengingatkan kita semua bahwa yang menjadi prioritas kita saat ini adalah pemeberantasan terorisme. yang lain itukan untuk sementara bisa ditunda iya kan. gitu. karena terorisme ini bisa menganggu kemana-mana ya, menganggu kemana-mana dan pada akhirnya rakyat juga menderita itu intinya‎," katanya.