Bom di Surabaya
Ngetwit 'Asal Bunyi', Politisi Ini Merasa Malu Punya Wakil Ketua DPR Seperti Fadli Zon
Pernyataan Politisi Gerindra Fadli Zon yang mengkritik pemerintahan Presiden RI lemah dalam menangani teror, sangat tidak etis.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi menilai pernyataan Politisi Gerindra Fadli Zon yang mengkritik pemerintahan Presiden RI lemah dalam menangani teror, sangat tidak etis.
"Pernyataan Fadli Zon yang menggiring opini (alasan terjadinya teror) sebagai kelemahan kepemimpinan juga sangat tidak etis," ujar Kusnadi, dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/5/2018).
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur itu pun menyesalkan pernyataan yang disampaikan Fadli melalui cuitan di Twitter itu.
Ia menilai pernyataan itu 'tendensius' mengarah ke Jokowi namun 'asal bunyi' saja. "Pernyataan yang tendensius, dan asal bunyi tersebut sangat disesalkan," kata Kusnadi.
Oleh karena itu, ia menegaskan malu memiliki Wakil Ketua DPR RI seperti Fadli Zon.
Baca: Seorang Pengusaha Kaki Palsu Tawarkan Prosthesis Gratis untuk Korban Ledakan Bom di Surabaya Gratis
"Sebagai pimpinan DPRD, kami merasa malu punya Wakil Ketua DPR RI seperti Fadli Zon tersebut," tegas Kusnadi.
Sebelumnya, Fadli Zon kembali menuai kontroversi setelah menuliskan cuitannya di akun Twitter pribadinya @fadlizon pada Minggu pagi (13/5/2018).
Ia menuliskan cuitan berserinya yang terkait dengan teror bom di Surabaya.
Ada tujuh cuitan yang ia posting di akun Twitternya, satu dantaranya viral dibahas lantaran ia mengaitkan teror tersebut dengan lemahnya kepemimpinan Jokowi.
"Terorisme biasanya bkembang di negara yg lemah pemimpinnya, mudah diintervensi, byk kemiskinan n ketimpangan dan ketidakadilan yg nyata," tulis Fadli.
Karena menuliskan cuitan bernada sindiran tersebut, netizen pun membalas cuitan Fadli dengan beragam protes.
Cuitan bernada kritikan dan sindiran Fadli itu juga kini ditanggapi beragam oleh para politisi tanah air.