Minggu, 5 Oktober 2025

Bom di Surabaya

Kutuk Aksi Pemboman Gereja di Surabaya, PSI Sebut Akarnya adalah Intoleransi

Pemboman sejumlah gereja di Surabaya memakan banyak korban jiwa, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengutuk keras aksi keji tersebut.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNJATIM.COM/NUR IKA ANISA
Sejumlah petugas kepolisian mengamankan kawasan Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Jaya Utara usai adanya ledakan bom pada Minggu (13/5/2018) pagi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemboman sejumlah gereja di Surabaya memakan banyak korban jiwa, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengutuk keras aksi keji tersebut.

Kejadian ini menguatkan dugaan bahwa terorisme belum lenyap dan masih ada di sekeliling kita.

"Mereka masih ada di lingkungan kita, bersembunyi, menunggu beraksi," kata juru bicara PSI, Andy Budiman, Minggu (13/5/2018).

Ia menilai teroris dan terorisme berakar dari sikap dan perilaku yang intoleran.

Tidak bisa menerima dan marah dengan perbedaan, entah itu etnis, ras ataupun agama. Faktanya, belakangan gelombang seperti itu terus membesar.

Baca: Ledakan Bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Berasal dari Mobil

"Kami berharap, negara punya strategi yang lebih mumpuni untuk memberantas sel-sel tidur teroris dan membendung gelombang intoleransi," lanjut Andy.

PSI khawatir jika terjadinya keterlambatan dalam penanganan terkait masalah tersebut, bukan tidak tidak mungkin Indonesia dijadikan sasaran empuk para pelaku kekejaman ini.

Andy juga mengimbau semua elemen masyarakat dapat bahu-membahu melawan aksi terorisme dengan berbagai cara sesuai kapasitasnya masing-masing.

"Kalau ini dibiarkan, mungkin esok hari yang menjadi korban adalah anak atau kerabat kita," kata Andy.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved