Minggu, 5 Oktober 2025

Rusuh di Rutan Mako Brimob

Bercak Darah dan Helm Jadi Saksi Bisu Drama Penggerebekan Terduga Teroris di Tambun

Bercak darah dan helm diduga milik terduga teroris menjadi saksi bisu drama penggerebekan di lokasi.

Editor: Dewi Agustina
Alex Suban/Alex Suban
Anggota Brimob berjaga di sekitar Markas Korps Brimob, Jalan Komjen M Jasin, Kelapa Dua, Depok, semakin diperketat, Jumat (11/5/2018), setelah seorang anggota Satuan Intel Korps Brimob, Bripka Marhum Prencje tewas ditikam. Sejumlah petugas bersenjata lengkap tersebar di sejumlah titik di sekitar Mako Brimob. (Warta Kota/Alex Suban) 

Tidak lama kemudian, sejumlah polisi berpakaian serba warna hitam datang dengan tiga mobil.

Mereka langsung melakukan penyergapan.

Baca: NR Menyesal Gara-gara Dia Pria Selingkuhannya Kritis Dibacok Sang Suami

Kedatangan polisi yang diduga dari Satuan Densus 88 itu membuat para terduga teroris terkejut hingga berlarian.

Seorang pelaku lari hingga membuang helm yang dibawanya.

Awaluddin menemukan helm warna biru itu tergeletak di pinggir jalan.

"Iya ini helm milik terduga teroris, saat dilakukan penangkapan helm dilepas dan dibiarkan jatuh, saat polisi selesai melakukan penangkapan helm ini tidak dibawa," ujarnya.

Nongkrong di Warung Nasi Goreng
Menurutnya, penggerebekan berlangsung tidak lama. Namun, ia melihat seorang pelaku melakukan perlawanan.

Polisi sampai menginjak seorang di antara teruga teroris karena terus meronta.

Baca: Mengapa Letusan Freatik Merapi tidak Terdeteksi Alat Pemantau?

"Kalau di tempat saya sih ada satu, saya lihat juga di depan pangkalan ojek online satu orang lagi tengkurep dan badannya di injak, untuk total yang ditangkap saya engga tahu persisnya berapa," sambung Awaludin.

Sebelum kejadian penangkapan, Awaludin mengaku melihat empat orang polisi berpakaian preman sedang makan di warung nasi goreng dengan makan terburu-buru.

Tidak jauh dari warung nasi terparkir tiga mobil. Tiba-tiba terdengar suara tembakan dan keluar kios.

"Nah pas keluar saya lihat satu orang yang ditangkap di depan kios saya," ujarnya.

Ingin Serang Mako Brimob Pasca-rusuh
Polri menyatakan, empat terduga teroris yang ditangkap di Tambun Bekasi merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Mereka ditangkap karena hendak melakukan penyerangan ke Mako Brimob Depok pasca-rusuh di rumah tahanan markas korps tersebut yang menewaskan lima anggota Densus 88.

"Dari hasil pemeriksaan sementara, diperoleh informasi keempat terduga teroris merupakan jaringan JAD Bandung, Jawa Barat, yang akan bergerak ke Jakarta, khususnya Mako Brimob," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto.

Baca: Juru Kunci Nyekar ke Makam Mbah Maridjan Bersamaan dengan Letusan Freatik Merapi

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved