Pemerintah Ajak Masyarakat Ikut Serta Sumbang Gagasan Atasi Ketimpangan Wilayah
Pemerintah melalui Kementerian PPN/Bappenas mengajak masyarat ikut serta menyumbang ide atau gagasan mengatasi persoalan ketimpangan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian PPN/Bappenas mengajak masyarat ikut serta menyumbang ide atau gagasan mengatasi persoalan ketimpangan antar wilayah di Indonesia.
Hal ini dilakukan, karena pertumbuhan ekonomi selama dua dekade terakhir masih terkonsentrasi pada kawasan bagian barat Indonesia.
Baca: Cak Imin: Cawapres Harga Mati
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo, terdapat agenda Nawa Cita yang mengedepankan pembangunan Indonesia dari timur.
Adapun strateginya, kata Bambang, mencakup investasi di bidang infrastruktur untuk memperbaiki transportasi dan konektivitas, mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan di luar pulau Jawa, serta mempercepat pengembangan kawasan perbatasan, kepulauan terluar, dan daerah tertinggal.
Baca: Dihadapan Puluhan Ulama, Jokowi Sebut Indonesia Berkomitmen Wujudkan Perdamaian di Afghanistan
"Untuk itu, Bappenas mengundang masyarakat luas, baik mahasiswa, peneliti, akademisi, pakar pembangunan, pengambil kebijakan, sektor swasta, maupun masyarakat sipil untuk ikut serta dalam ajang Call for Papers untuk Indonesia Development Forum (IDF) 2018," ujar Bambang, Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Pemerintah berhadap dalam acara itu, mendapatkan masukan solusi dan inovasi pembangunan untuk mengatasi berbagai permasalahan ketimpangan wilayah, yang nantinya dapat menjadi masukan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Baca: Peserta Aksi 115 Tinggalkan Istiqlal, Stasiun Kereta dan Halte Busway Juanda Padat
IDF 2018 akan dilaksanakan pada 10-11 Juli 2018, yang bertujuan untuk mendorong dialog terbuka mengenai penelitian dan bukti terkait berbagai permasalahan pembangunan prioritas serta pilihan kebijakan untuk mengatasinya.