Sabtu, 4 Oktober 2025

Din Syamsuddin: Dari Bogor Kita Gelindingkan Islam Wasathiyah untuk Peradaban Dunia

Pesan Bogor dihasilkan dari KTT yang dihadiri oleh seratusan Ulama dan Cendekiawan Muslim dari 40 negara.

ISTIMEWA
Presiden Jokowi dan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Din Syamsuddin 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia yang berlangsung 1-3 Mei di Bogor telah berakhir Kamis (3/5/2018), dan menyetujui beberapa kesepakatan.‎

Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Din Syamsuddin mengatakan, seluruh ulama dan cendekiawan muslim dunia yang hadir dalam KTT tentang Islam Wasathiyah itu menyepakati dan mendukung poin-poin yang ada dalam "Bogor Message”.

Pesan Bogor dihasilkan dari KTT yang dihadiri oleh seratusan Ulama dan Cendekiawan Muslim dari 40 negara.

”Seluruh ulama menyetujuinya, dan ada beberapa tambahan yang akan disusun dalam Pesan Bogor,” kata ‎Din dalam keterangan resminya, Jakarta, Jumat (4/5/2018).

Menurut Din, Pesan Bogor disusun dengan ringkas dan tidak seperti pesan-pesan yang lahir dari konferensi semacam KTT ulama dan cendekiawan.

"Hanya ada tiga butir konsideran (pertimbangan), namun kemudian diletakkan di dalam komitmen yang bersifat praktis. Terutama lewat Poros Wasathiyah Islam Dunia, disepakati untuk didirikan dan berada di Indonesia," ujarnya.

Melalui poros ini semua program akan dirancang termasuk untuk diadakannya pertemuan tahunan.

Baca: Din Syamsuddin: Keputusan Trump soal Suriah dan Yerusalem Menutup Pintu Perdamaian di Timur Tengah

Peradaban

Isi pertimbangan Pesan Bogor tersebut, kata Din, para cendekiawan muslim dunia mengakui realitas peradaban modern yang mengalami kekacauan global, ketidakpastian dan akumulasi kerusakan global.

Hal ini juga diperparah oleh kemiskinan, buta huruf, ketidakadilan, diksriminasi dan berbagai bentuk kekerasan baik di tingkat nasional maupun global.

Empat isi Pesan Bogor yang dihasilkan. Pertama, mengaktifkan kembali paradigma Wasathiyah Islam sebagai ajaran Islam Pusat yang meliputi tujuh nilai utama.

Tujuh nilai utama tersebut yakni tawasuth (tengahan), I’tidal (adil proporsional), tasamuh (toleransi), syura (musyawarah), islah (membangun dan perdamaian), qudwah (keteladanan utama), dan muwatonah (keberbangsaan).

Pesan kedua yakni menjunjung tinggi nilai-nilai paradigma Wasathiyah Islam sebagai budaya hidup secara individual dan kolektif, dengan melambangkan semangat sejarah peradaban Islam.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved