Sabtu, 4 Oktober 2025

Soal CFD, OSO: Hanya Orang Bego yang Lakukan Intimidasi

Menurutnya sekarang ini rakyat sudah cerdas dalam memutuskan segala sesuatu termasuk hak pilihnya.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
dok. MPR RI
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta di hadapan ratusan anggota Gerakan Ekonomi dan Budaya (Gebu) Minang Wilayah Sumatera Barat, di Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (23/9/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - sejumlah orang yang mengenakan kaos bertagar#GantiPresiden2019 ‎kedapatan mengolok-ngolok sekelompok orang yang mengenakan kaos bertagar #DiaSibukKerja yang merupakan pendukung Joko Widodo ( Jokowi ). Peristiwa tersebut terjadi pada acara Car free Day di Jalan Thamrin, Minggu kemarin, (29/4/2018). ‎‎

Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (OSO) menanggapi santai adanya peristiwa tersebut.

Menurutnya sekarang ini rakyat sudah cerdas dalam memutuskan segala sesuatu termasuk hak pilihnya.

‎"Gini ya, rakyat bangsa indonesia itu sekarang udah cerdas. Jadi dia tau siapa yg melakukan hal-hal yang mengintimidasi rakyat, lantas memaksakan rakyat sesuai dengan kehendak yang tidak disukai oleh rakyat. Pasti rakyat engga mau. Jadi ini engga usah terlalu dikuatirkan. Itu orang-orang bego aja yang melakukan intimidasi-intimidasi seperti itu," ujar OSO di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (30/4/2018).

Menurutnya, apabila ingin mendidik rakyat dalam memberikan hak politiknya, maka yang harus dicontohkan adalah perilaku kejujuran dan ketulusan, bukan sebaliknya. Sehingga, rakyat ‎dapat memilih calon pemimpin berdasarkan penilaian yang betul betul untuk kemajuan bangsa.

"Karena kalau kita mendidik rakyat, kita tak boleh mengintimidasi rakyat. Kita harus memberikan kejujuran, ketulusan. Sehingga rakyat betul-betul memilih figur pemimpin yang betul-betul diharapkan oleh rakyat," katanya.

OSO yang menjabat ketua umum Hanura tersebut menghimbau kepada masyarakat untuk cerdas dalam memilih. Rakyat menurutnya memiliki penilaian objektif terhadap calon pemimpinnya.

‎"Jadi rakyat lah yang menentukan, bukan intimidasi-intimidasi, jadi rakyat yang akan memilih, serahin aja pada rakyat. Rakyat jangan dikibulin lagi. Biarkan rakyat memilih orang-orang yang menurut rakyat itu pilihannya. Berikan pemikiran-pemikiran yang rakyat dapat mencernanya dengan baik, dan rakyat dapat memilih orang dengan kepemimpinan yang baik," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved